SuaraSulsel.id - Puluhan penderita kusta di Kota Makassar masih diusulkan namanya menjadi penerima bantuan jaminan hidup. Padahal orangnya sudah meninggal dunia.
Hal tersebut diketahui setelah Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan melakukan verfikasi data. Ada 400 orang calon penerima bantuan jaminan hidup eks penderita kusta yang diusul dari Dinas Sosial Makassar.
Plt Kepala Dinas Sosial Sulsel Hasan Basri Ambarala mengaku kaget. Saat melakukan verifikasi data. Puluhan orang meninggal masih diusul jadi penerima bantuan.
"Dari 400 orang yang diusul, ada 53 orang yang sudah dinyatakan meninggal dunia namun tetap masuk dalam daftar," kata Hasan Basri, Rabu, 5 April 2021.
Baca Juga:Koruptor di Makassar Diusulkan Dapat Remisi, ACC : Sangat Tidak Etis
Ia mengaku sebelum memberikan bantuan, verifikasi data memang harus dilakukan terlebih dahulu. Namun ternyata banyak data bermasalah yang jadi temuan.
"Bagaimana caranya mau kita berikan kalau sudah meninggal dunia. Sekarang sistem bantuan juga sudah non tunai. Langsung transfer di rekening BPD, tidak lagi secara tunai atau langsung," tambahnya.
Alokasi anggaran bantuan penderita kusta tahun ini memang cukup besar. Setiap orang akan mendapatkan bantuan sebanyak Rp 1,8 juta selama setahun.
Muhammad Bakri, Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial dan Penyandang Disabilitas, dan Lanjut Usia Dinsos Sulsel menambahkan ada potensi temuan hingga Rp 95,4 juta jika dibayarkan. Mereka yang telah dinyatakan meninggal dunia, tak boleh lagi diberi bantuan.
Ia menjelaskan pengusulan oleh Dinas Sosial Makassar dilakukan awal Januari tahun ini. Ada sekitar 400 orang yang dimasukkan oleh Pemkot Makassar untuk mendapat bantuan eks penderita kusta.
Baca Juga:Nasib Guru Honorer di Makassar, 4 Bulan Belum Digaji
Namun, pihaknya merasa ada yang janggal. Hal tersebut juga sudah dilaporkan ke Pelaksana Tugas Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman.
- 1
- 2