SuaraSulsel.id - Video seorang kakek viral di media sosial. Karena membangun ruangan mirip istana di bawah tanah.
Dalam video berdurasi 02.49 detik yang beredar, tampak jelas kakek yang bertelanjang dada tengah menggali tanah. Menggunakan alat seadanya seperti ember, palu, dan plastik bekas.
Ruangan di bawah tanah berbentuk lorong-lorong kecil. Dengan pintu-pintu yang didesain dengan berbagai bentuk.
Ada juga tangga-tangga kecil yang telah diberikan rumput berwarna hijau. Sehingga menyerupai karpet. Kakek ini juga membuat lubang besar seperti sumur.
Baca Juga:BNN Tembak Mati Diduga Bandar Narkoba di Kabupaten Bone
Kakek dalam video itu mengaku membuat istana di bawah tanah seorang diri. Proses pembangunannya pun sudah hampir memakan waktu dua tahun.
"Makaweini dua taung. Uleng Asera matue dua taung pas. Iya, celaleku tommi," ujar si kakek dalam bahasa bugis. Artinya : "Sudah hampir dua tahun, bulan sembilan nanti dua tahun pas. Iya, sendirianku saja".
Ruangan di bawah tanah tersebut berada di Dusun Caca'e, Desa Awang Cenrana, Kecamatan Cenrana, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.
Kakek yang membuat bangunan bawah tanah itu bernama Zainuddin. Hal ini terungkap setelah videonya viral di jejaring media sosial. Ruang bawah tanah itu dibangun di halaman rumah Zainuddin.
Zainuddin atau yang akrab disapa dengan nama Kakek Cireng mengatakan, ruangan bawah tanah dibuat berdasarkan pengalamannya di negara Malaysia. Saat menjadi tukang batu.
Baca Juga:Gempa Bumi di Bulukumba Terasa Sampai Bone, BMKG : Waspada Air Pasang
Tidak ada cara khusus untuk membuatnya, apalagi mau belajar melalui YouTube. Sebab, Zainuddin sendiri tidak memiliki handphone.
Zainuddin diketahui tinggal seorang diri di gubuknya setelah ditinggalkan oleh anak dan istrinya.
"Saya bangun rumah di bawah tanah ini hanya semata hiburan. Tidak ada yang lain," kata Zainuddin saat ditemui wartawan, Senin 3 Mei 2021.
Zainuddin mengaku saat ini kondisi bangunan bawah tanahnya rusak setelah diguyur hujan. Tanahnya menjadi lembek. Struktur bangunannya pun belum kuat.
Zainuddin mengaku membutuhkan dana sekitar Rp 50 juta untuk melakukan renovasi bangunan bawah tanahnya tersebut.
"Anggaran itu, untuk membuat pondasi di atas tanah, lalu membuatkannya plafon. Agar struktur bangunannya kuat," katanya.
Kontributor : Muhammad Aidil