Bukan Menantu Ma'ruf Amin, Jokowi Disebut Pilih Bahlil Menteri Investasi

Presiden Jokowi memilih Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Investasi

Muhammad Yunus
Rabu, 28 April 2021 | 13:10 WIB
Bukan Menantu Ma'ruf Amin, Jokowi Disebut Pilih Bahlil Menteri Investasi
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. (Suara.com/Fadil)

SuaraSulsel.id - Informasi dari lingkungan Istana, Presiden Jokowi memilih Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Investasi. Bahlil kabarnya akan dilantik sore hari ini.

Sebelumnya, menantu Wapres Ma'ruf Amin yang juga Anggota DPR RI dari Partai NasDem Rapsel Ali menguat untuk ditunjuk sebagai menteri investasi.

Rapsel Ali bahkan sudah bertemu Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin. NasDem pun mengaku sudah mendukung kadernya menjadi menteri.

Mengutip telisik.id - jaringan Suara.com, informasi terkait pelantikan Bahlil Lahadia sudah beredar luas di kalangan pengusaha.

Baca Juga:Munarman Ditangkap, Rocky Gerung: Proses Pengadilan Bisa Diolok-olok Orang

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Haryadi Sukamdani juga mengaku telah memperoleh informasi soal pelantikan tersebut.

Jokowi berencana mengubah nomenklatur BKPM menjadi Kementerian Investasi. Rencana perubahan nomenklatur BKPM ini telah direstui Dewan Perwakilan Rakyat.

Pada rapat paripurna 9 April 2021, DPR menyetujui Surat Presiden yang berisi permintaan pertimbangan untuk membentuk Kementerian Investasi.

Sosok Bahlil Lahadalia mencuri perhatian setelah dipilih Presiden Jokowi masuk dalam Kabinet Indonesia Maju untuk periode 2019-2024. Ia diperkenalkan sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ke publik pada Rabu (23/10/2019).

Pria kelahiran 7 Agustus 1976 ini merupakan seorang pengusaha dan mewakili kalangan profesional.

Baca Juga:Presiden Jokowi Tetap Gaspol Pembangunan Infrastruktur di Tengah Pandemi

Bahlil tercatat memiliki beberapa perusahaan di sektor perkebunan, properti, transportasi, pertambangan, dan konstruksi. Ia juga mengusahakan 11.000 hektar tambang nikel di Halmahera Maluku Utara.

Bisnis yang dimiliki Bahlil telah dirintis sejak dia lulus kuliah. Jaringan dan kegigihannya mempermudah Bahlil mencapai kesuksesan seperti sekarang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini