SuaraSulsel.id - Shevia Puspita Sari, siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Randangan, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo membuat bangga orang tua dan warga desa.
Setelah melewati banyak tahapan seleksi yang ketat. Shevia Puspita Sari dinyatakan berhak mewakili Gorontalo. Mengikuti seleksi lanjutan Calon Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) ke tingkat nasional.
Shevia Puspita Sari menjadi kebanggan baru bagi warga di Kabupaten Pohuwato. Karena kisah perjuangan anak sulung dari dua bersaudara ini meraih tiket ke jakarta tidak mudah.
Selain harus mengikuti tahapan seleksi yang ketat, Shevia Puspita Sari juga harus berjuang bolak-balik dari rumah ke sekolah yang jaraknya cukup jauh.
Baca Juga:Ratusan Warga Kota Gorontalo Kembali Hidupkan Budaya Bangun Sahur
Shevia Puspita Sari tinggal di Desa Mekarti Jaya, Kecamatan Taluditi, Kabupaten Pohuwato. Sejak sekolah di kota kabupaten, Shevia tinggal di rumah kos yang dekat dari sekolah.
Saat libur, Shevia tidak benar-benar istirahat seperti siswa lainnya. Shevia memilih pulang ke rumahnya di desa. Membantu orang tuanya berkebun.
Rutinitas itu dilakukan putri dari Sucipto (34 tahun) dan Nuning Nur Indah Sari (33 tahun) saat memutuskan melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Randangan.
Dengan kondisi sulit, semangat Pita, sapaan akrab Shevia untuk menimba ilmu dan meraih prestasi tidak surut. Saat seleksi Calon Paskibraka dibuka, Pita antusias mendaftar. Berusaha menunjukkan kemampuannya.
Meski harus bersaing dengan banyak peserta, Siswi yang memiliki hobi bola volly itu tetap fokus pada tujuannya. Pita mengaku tidak pernah berharap lebih untuk lolos menjadi utusan Kabupaten Pohuwato di tingkat nasional sebagai salah Calon Paskibraka.
Baca Juga:Dosen di Gorontalo Paksa Istri Berhubungan Seks Dengan Pria Lain
“Shevia ikut aja gitu. Kalau lolos Alhamdulilah dan kalau nggak ya diterima. Sempat nggak nyangka aja kalau Shevia yang dipilih ke tingkat nasional,” ujar Gadis kelahiran 2005 itu kepada gopos.id -- jaringan Suara.com, Minggu 11 April 2021.