Viral Video Salat Sambil Main Game di Masjid, Ulama Sulsel Minta Diusut

Perilaku jemaah masjid dalam video tidak ada dalam syariat Islam

Muhammad Yunus
Kamis, 15 April 2021 | 03:33 WIB
Viral Video Salat Sambil Main Game di Masjid, Ulama Sulsel Minta Diusut
Viral video pria salat berjemaah diduga sambil main game online / [SuaraSulsel.id / Tangkapan Layar Video]

SuaraSulsel.id - Sekretaris Umum MUI Sulawesi Selatan Prof HM Ghalib mengecam video viral yang menunjukkan jemaah pria salat sambil main game di dalam masjid.

Ghalib meminta pelaku segera diusut dan diberikan pembinaan. Agar tidak mengulangi lagi perbuatannya.

Sebelumnya beredar video pendek di media sosial di Kota Makassar. Memperlihatkan seorang jemaah masjid menjadi makmum. Selaksanakan salat sambil diduga sambil bermain game.

Dalam video berdurasi tujuh detik tersebut, terlihat jelas seorang jemaah laki-laki mengenakan kemeja berwarna putih dan songkok To Bone atau peci khas Bugis Makassar. Berdiri diantara jemaah lain. Sedang melaksanakan salat secara berjamaah.

Baca Juga:Panas! Cak Nun: Islam Nggak Maju-maju karena Ulama Suka Mengemis

Hanya saja, saat melaksanakan salat. Jemaah laki-laki itu terekam tengah melihat HP di atas karpet. Diduga HP yang disimpan di atas karpet sedang aktif dan memainkan game online.

Belum diketahui tempat dan waktu video tersebut direkam. Namun, MUI Sulsel sangat mengecam tindakan jemaah laki-laki yang melakukan aksi itu.

Prof Ghalib mengatakan, jika kejadian dalam video tersebut memang benar terjadi, maka perlu dilakukan penelusuran secara intens. Untuk dapat mencari pelaku yang berada dalam video.

"Kalau mau yang bijak, dicari itu pelakunya. Dimana kejadiannya, lalu kemudian diberikan pengarahan dengan santun. Itu yang harus dilakukan," kata Ghalib kepada SuaraSulsel.id, Rabu (14/4/2021) malam.

Menurut Ghalib, perilaku jemaah yang diduga sedang melaksanakan salat sambil bermain game menggunakan handphone tersebut sangat melenceng dari ajaran syariat islam.

Baca Juga:Digeledah, KPK Sita Dokumen di Rumah dan Kantor Bos PT PKN di Makassar

Sebab itu, ia meminta agar video tersebut dapat segera ditelusuri. Untuk memastikan terkait fakta-fakta kejadian yang sebenarnya.

"Yang pertama kalau betul begitu, pasti tidak sesuai dengan syariat. Jadi tidak sesuai karena tidak ada dalam syariat begitu. Makanya kalau saya, perlu ditelusuri di mana itu kejadiannya? Jadi pelaku dan kejadianya untuk diberikan pembinaan," kata dia.

"Di sini, apalagi di bulan Ramadhan ini karena kita tidak tahu apa itu betul terjadi atau diedit kemudian diedarkan. Jadi perlu cek in ricek," tambah Ghalib.

Jika kejadian tersebut terjadi di dalam mesjid, kata Ghalib, maka pengurus mesjid dan para mubalig harus memberikan pembinaan secara bijak dan santun terkait tentang tata cara pelaksanaan ibadah yang benar.

"Itu yang harus dilakukan. Kalau itu betul terjadi ya. Iya tidak sesuai syariat. Karena tidak ada itu dalam syariat yang begitu. Karena tidak sesuai, perlu diluruskan," jelas Ghalib.

Untuk mengantisipasi terjadinya kejadian serupa, pengurus mesjid harus turun tangan. Dengan mengadakan pengajian untuk memberikan pembinaan secara intens mengenai ajaran Islam yang benar. Apalagi, pada momentum bulan suci Ramadhan ini akan sangat intens pelaksanaan ibadah.

"Yang sesuai dengan tuntunan dan sunah nabi karena sekarang ini sangat relevan. Apalagi ramadhan, jadi tentu saja konten-konten dakwah itu disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat. Dan bagaimana pengarahannya dari aspek ajaran islam," ujar Ghalib.

Karena belum diketahui di mana lokasi dan siapa jemaah yang melakukan salat sambil bermain game tersebut, Ghalib meminta agar para mubalig dapat menghadapi masalah itu dengan kepala dingin.

"Tidak bijak kalau hanya memaki-maki melalui media sosial. Jadi bagaimana penyimpangan-penyimpangan itu dihadapi secara santun. Artinya mubalig juga harus mengendalikan emosi dan tidak secara emosional menghadapi masalah itu. Jadi harus dicari solusinya secara santun untuk menyampaikan islam dengan cara yang santun agar mereka menyadari bahwa apa yang dilakukan itu tidak benar dan tidak boleh main-main dengan ajaran islam," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini