Dosen UIN Alauddin : Main Domino dan Catur Haram di Bulan Ramadhan

Karena alat permainan ini digunakan untuk berjudi

Muhammad Yunus
Selasa, 13 April 2021 | 16:15 WIB
Dosen UIN Alauddin : Main Domino dan Catur Haram di Bulan Ramadhan
Pertandingan catur digelar di Palembang [Fitria/suara.com]

SuaraSulsel.id - Masyarakat muslim di Indonesia telah menunaikan ibadah puasa. Setelah Kementerian Agama menetapkan satu Ramadhan 1442 Hijrah jatuh pada Selasa 13 April 2021.

Biasanya dalam momentum bulan suci Ramadhan, banyak masyarakat yang kerap mengisi waktu dengan bermain kartu domino atau catur. Untuk menanti waktu berbuka puasa.

Namun bagaimana sebenarnya hukum bermain domino dan catur di bulan Ramadhan ?

Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Firdaus Muhammad mengatakan, permainan kartu domino dan catur dilarang dalam agama. Penyebabnya, adalah karena alat permainan ini digunakan untuk berjudi.

Baca Juga:Densus 88 Ringkus 6 Terduga Teroris Kelompok Vila Mutiara Makassar

Sebab itu, pemerintah harus tegas untuk melarang masyarakat agar tidak memainkan domino dan catur. Utamanya, pada momentum bulan suci Ramadhan.

"Agama melarang berjudi baik di bulan Ramadhan atau bulan lainnya. Termasuk memainkan alat judi seperti domino atau catur. Pemerintah harus tegas," kata Firdaus Muhammad.

"Sekali pun isi waktu tetapi gunakan alat judi," kata Firdaus kepada SuaraSulsel.id, Selasa 13 April 2021.

Beda Pendapat

Guru Besar UIN Alauddin Makassar Prof M Qasim Mathar menjelaskan bahwa dalam Alquran sudah diterangkan bahwa agama mengharamkan umat islam untuk berjudi.

Baca Juga:Banyak Energi, 7 Kuliner Khas Makassar Ini Bisa Disantap Saat Buka Puasa

Karena itu, permainan apa saja yang dapat menjadi sarana untuk melanggar agama dengan berjudi, maka permainan itu dilarang.

"Alquran tidak bicara domino dan catur. Alquran bicara keharaman judi. Judi bisa memakai media permainan. Bisa juga bukan permainan," jelas Qasim.

Menurut Qasim, jika permainan domino dan catur hanya dijadikan hobi dan hiburan untuk mengisi waktu kosong dalam menanti waktu berbuka puasa maka tidak mesti dilarang.

Tetapi, jika permainan tersebut membawa dampak buruk bagi masyarakat, maka permainan itu harus dilarang.

"Kalau itu hanya hobi yang bersifat hiburan, kenapa mesti dilarang. Namun, meski pun itu hanya hobi tetapi sudah berefek buruk, misalnya melalaikan salat karena asyik dengan permainan itu, maka itu juga terlarang," kata dia.

"Bermain untuk menunggu waktu berbuka puasa, sepanjang permainan itu tidak berefek negatif, boleh-boleh saja," tambah Qasim.

Qasim menerangkan bukan hanya permainan domino dan catur yang dilarang jika memberi dampak buruk bagi masyarakat. Tetapi, juga handphone dan alat lainnya lagi yang memiliki muatan dapat membatalkan puasa.

"Tidak usah permainan domino dan catur, mungkin sibuk dengan HP dan android dan lain-lain yang muatannya hal yang membatalkan puasa, maka itu sebaiknya tidak dilakukan," katanya.

"Mungkinkan ada orang yang sibuk menulis SMS atau bercakap di HP-nya seraya menunggu buka puasa. Apakah yang ia tulis atau video dan percakapan itu bukan hal yang dapat membatalkan puasa, jika puasa itu diartikan dengan menahan diri dari hal-hal yang buruk?," sambung Qasim.

Kontributor : Muhammad Aidil

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini