Hujan, Petir dan Angin Kencang Landa Sejumlah Wilayah di Sulsel Hari Ini

Prediksi BMKG, akan terjadi hingga sore hari

Muhammad Yunus
Selasa, 16 Maret 2021 | 07:37 WIB
Hujan, Petir dan Angin Kencang Landa Sejumlah Wilayah di Sulsel Hari Ini
Banjir di Perumnas Antang Blok 10 Kecamatan Manggala Kota Makassar, Kamis 11 Maret 2021 / [SuaraSulsel.id / Muhammad Aidil]

SuaraSulsel.id - Hujan ringan diperkirakan akan kembali mengguyur Sulawesi Selatan hari ini. Prediksi BMKG, akan terjadi hingga sore hari.

Kepala Sub Bidang Pelayanan Jasa (BMKG) Wilayah IV Makassar Siswanto mengatakan hujan ringan akan turun di wilayah Rantepao, Makale, Enrekang, Pinrang, Pare-pare, Barru, Sengkang, dan Watampone. Sementara, hujan sedang hingga lebat terjadi di wilayah Palopo, Masamba, dan Belopa.

"Hujan disertai kilat atau petir dan angin kencang di sekitar Palopo, Masamba dan Belopa," kata Siswanto, Selasa, 16 Maret 2021.

Sementara, di siang hari hujan ringan di prediksi terjadi di seluruh wilayah Sulawesi Selatan. Kecuali, hujan sedang akan turun di wilayah , Rantepao, Makale, Masamba, Palopo, Enrekang.

Baca Juga:Terlengkap! Prakiraan Cuaca Kota Solo dan Sekitarnya Hari Ini

"Namun di malam hari diperkirakan akan berawan hingga dini hari, selain di wilayah Watampone, Sinjai, Pinrang, Pare-pare, Barru yang diprediksi kembali hujan ringan," ungkap Siswanto.

Untuk ketinggian gelombang hingga 1,5 meter, dengan kecepatan angin 10-30 km per jam, dikatakan aman bagi kapal kecil untuk berlayar. Namun, tetap waspada ketika hujan sedang.

Sungai Mulai Dikeruk

Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Sulawesi Selatan pekan lalu, membuat pemerintah gerak cepat. Apalagi puncak musim hujan diprediksi masih terjadi pekan ini.

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman mengatakan normalisasi sungai sangat dibutuhkan. Apalagi untuk daerah Makassar ini.

Baca Juga:Prakiraan Cuaca BMKG 16 Maret : Bogor-Depok Pagi Ini Cerah Berawan

Pengerukan dianggap sebagai solusi cepat penanganan banjir. Caranya, membongkar penyempitan aliran atau bottle neck karena betonisasi dan membenahi tanggul sungai.

"Agar aliran air bisa kembali lancar. Kita sudah mulai (pengerukan) di Sungai di Perintis Kemerdekaan (Balangturungang)," jelas Sudirman.

Salah satu penyebab terjadinya banjir akibat luapan sungai. Ada penyumbatan aliran sungai di jembatan.

Seperti di aliran Sungai Tallo yang membelah kota menghalangi anak sungai ketika meluap dan tertahan air pasang saat hujan.

"Kemudian penutupan saluran air yang dilakukan pihak pengembang perumahan, makanya aliran airnya susah. Banjir," tambahnya.

Selain pengerukan, juga dibutuhkan penambahan kolam regulasi untuk menekan volume aliran. Menurut Sudirman, cara ini akan mereduksi dampak banjir ke daerah sekitar pemukiman.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini