SuaraSulsel.id - Kabar kurang baik datang dari sejumlah nasabah Bank Mini Sekolah (BMS) yang dikelola SMKN 1 Pinrang. Dana nasabah yang disimpan tidak bisa ditarik.
Alasan pengelola, uang dalam BMS tidak ada alias kosong. Sehingga pengelola BMS tidak mampu mengembalikan uang nasabah.
Jumlah uang yang harus dikembalikan Bank ke nasabah pun tidak main-main. Hasil perhitungan sementara sekitar Rp 2 miliar.
Informasi yang dihimpun KabarMakassar.com -- jaringan Suara.com, nasabah bank yang dikelola SMK Negeri 1 Pinrang terdiri dari guru, keluarga guru, dan warga di sekitar sekolah.
Baca Juga:Video Syur Anak SD dan SMP Mesum di Dekat Sekolah dan Kantor PPK di Tasik
Kepala SMKN 1 Pinrang Lasidang membenarkan, unit bisnis yang dikelola sekolah sedang bermasalah. Unit bisnis itu terdiri dari koperasi dan Bank Mini Sekolah (BMS).
“Iya, koperasi ada, BMS juga. Pengelolanya ada,” kata Lasidang kepada Wartawan, Kamis (4/3).
Lasidang mengatakan, jauh sebelum ia menjabat sebagai kepala sekolah, BMS telah beroperasi sejak tahun 2000.
Kini, ia pun baru tahu kalau BMS bermasalah saat muncul begitu banyak keluhan dari nasabah yang ingin menarik uangnya, namun kas dari BMS malah kosong.
“Macet memang. Banyak yang tidak kembalikan dana dari uang yang dipinjam di BMS,” bebernya.
Baca Juga:Setelah Dua Sekretaris Pribadi, Muncul Kasus Siswi Diduga Dikerjai Kepsek
Estimasi uang yang mesti dikembalikan oleh BMS ke sejumlah nasabahnya itu berkisar pada angka Rp 2 miliar.
- 1
- 2