SuaraSulsel.id - Pergerakan individu Anggota KKB Papua membuat warga makin khawatir. Anggota KKB tidak segan-segan menembak warga sipil yang mereka temui. Setelah itu kabur.
Polisi menduga aksi individu ini dilakukan karena amunisi dan persediaan makanan Anggota KKB mulai menipis.
Mereka keluar dan membuat kekacauan di tengah pemukiman warga. Polda Papua prihatin dengan sejumlah kasus kekerasan yang belakangan terjadi di Ilaga dan Intan Jaya yang menyerang warga sipil.
Polda Papua sebut kekerasan di Intan Jaya dan Puncak memiliki modus yang sama. Kekerasan di dua kabupaten diduga dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Baca Juga:KKB Papua Bakar Pesawat Sambil Menembak ke Udara, Disaksikan Warga
Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw menyebutkan pergerakan KKB dalam aksi kekerasan yang terjadi di Intan Jaya dan Puncak dilakukan perseorangan.
“Salah satu motifnya adalah amunisi dan bahan makanan dari KKB ini sudah menipis, sehingga mereka (KKB) melakukan pergerakan perseorangan. Biasanya diawali keributan hingga melakukan kekerasan kepada korban,” kata Waterpauw kepada KabarPapua.co -- jaringan Suara.com, Rabu 10 Februari 2021.
Kejadian di Ilaga menyerang tukang ojek yang kesehariannya melayani masyarakat, namun mengalami penganiayaan tanpa sebab.
"Pagi tadi, jenazah korban dievakuasi ke kampung halamannya di Makassar,” jelas Waterpauw.
Untuk penegakan hukum kepada KKB Papua, akan dilakukan satuan tugas khusus. Ia meminta Polres Intan Jaya dan Puncak melakukan operasi teritorial kepada satuan tugas yang dimaksud. “Misalnya melakukan razia senjata tajam, baik pisau, parang dan senjata tajam lainnya, ataupun senjata api, guna meminimalisir kekerasan di lokasi itu” katanya.
Baca Juga:Polisi Tangkap Pemasok Senjata dan Amunisi KKB Intan Jaya
Polda Papua juga mengungkap pelaku kekerasan di Sugapa adalah kelompok KKB pimpinan Endinus Kogoya.
- 1
- 2