SuaraSulsel.id - Batu besar menghantam jembatan gantung yang menghubungkan Desa Kariango dan Desa Bakaru Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang.
Dampaknya tali jembatan putus. Jembatan pun tidak bisa dilalui. Akibatnya Desa Kariango terisolir.
Dari pantauan KabarMakassar.com -- jaringan suara.com, jembatan gantung tersebut terletak di perbatasan Desa Kariango dan Desa Bakaru.
Jembatan mengalami kerusakan akibat hantaman material batu. Batu yang jatuh dari tebing membuat tali sling jembatan putus. Sehingga mengalami kerusakan total dan tak bisa dilalui.
Baca Juga:Pupuk Subsidi Langka dan Mahal, Massa Demo di Kantor Bupati Pinrang
Salah satu warga, Muh.Arif Yasri mengungkapkan, jembatan tersebut merupakan akses utama bagi masyarakat yang ada di dua desa tersebut.
Jika tidak segera diperbaiki maka perekonomian warga pun akan terancam.
"Kondisi jembatan memang sudah tua dengan kondisi konstruksi yang sudah tidak memungkinkan lagi. Sedangkan jembatan tersebut merupakan akses utama masyarakat Desa Kariango dalam melaksanakan perputaran ekonomi, kini perputaran ekonomi warga pun terancam ambruk," ungkapnya saat dikonfirmasi, Sabtu (6/2).
Ia mendesak Pemerintah Kabupaten Pinrang agar secepatnya mengambil tindakan, sebab masyarakat Desa Kariango semakin kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka dengan putusnya jembatan tersebut.
"Kami mendesak Pemerintah Kabupaten Pinrang untuk segera mengambil langkah taktis dalam menyikapi kerusakan yang terjadi dan segera melakukan pembangunan jembatan baru untuk menjadi akses penghubung antara Desa Bakaru dan Desa Kariango ini agar hasil bumi dapat dengan mudah tersalurkan ke Pasar dan kebutuhan sehari hari dapat terpenuhi," tambahnya.
Baca Juga:Pesawat yang Digagas Montir Pinrang Siap Uji Terbang di 2021
Terpisah, Kepala Desa Kariango, Muhammad Jafar juga membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan jembatan itu ambruk akibat hantaman batu besar yang jatuh dari tebing.
"Kejadiannya Jumat (5/2) malam. 253 kepala keluarga terisolir," kata Jafar.
Jafar mengatakan putusnya akses tersebut dipastikan menghambat perputaran ekonomi warga. Pasalnya jembatan tersebut akses satu-satunya warga Kariango ke kota kecamatan.
Selain itu kata Jafar, terdapat salah orang warga yang sedang sakit, rencananya akan dibawa ke Puskesmas. Akibat jembatan ambruk sehingga ia dirawat di rumahnya seadanya.
"Ada warga atas nama Uding (50) sedang sakit didalam. Karena jembatan ambruk jadi dirawat di rumahnya dulu seadanya," ungkapnya.
Atas kejadian itu pihaknya telah melaporkan hal itu ke Pemerintah Kabupaten.
"Kita sudah laporkan ini ke pemerintah kabupaten. Kita harapkan semoga segera diperbaiki," harapnya.
Hal yang sama dikatakan oleh Kepala Desa Bakaru, Alimuddin Moteng. Ia berharap jembatan itu segera dilakukan perbaikan.
"Jalan ini memang satu satunya akses warga. Ada jalan yang lain namun harus lewat desa Rajang. Itu pun harus putar arah hingga puluhan kilo sekitar 4 jam perjalanan," pungkasnya.