SuaraSulsel.id - Ratusan massa dari aliansi pemuda lintas Sulawesi Selatan berencana melakukan unjuk rasa, Jumat (29/1/2021).
Mereka menuntut Sekretaris Provinsi Sulsel Abdul Hayat Gani untuk diperiksa.
Jenderal Lapangan Fuad Akbar mengatakan, aliansi menuntut transparansi bantuan program sembako oleh Kementerian Sosial RI di Sulsel. Abdul Hayat diketahui adalah mantan pejabat di Kemensos RI.
"Kami menuntut agar Sekprov diperiksa karena telah melanggar aturan, menunjuk suplier yang tidak sesuai aturan," kata Fuad, Kamis (28/1/2021).
Baca Juga:Wagub Sulsel Resmikan 26 Unit Hunian Tetap Korban Banjir Luwu Utara
Para suplier yang ditunjuk Sekprov Sulsel, kata Fuad, diduga melakukan mark up anggaran. Terkait selisih harga dari suplier ke agen (e-waroeng).
Ada suplier yang ditunjuk oleh koordinator daerah. Bukan tim pengendali, tapi dianggap suplier perantara bulog ke e-waroeng.
Ia juga menjelaskan, bantuan program sembako tidak boleh digunakan untuk membeli minyak, tepung, gula, MP-Asi pabrikan, makanan kaleng, dan mie instan.
Bantuan juga tidak boleh digunakan untuk membeli pulsa dan rokok.
Namun, yang terjadi di lapangan ada ikan kaleng disalurkan oleh e-waroeng ke penerima manfaat.
Baca Juga:Dengan Hormat Kapolri, Warga Sulsel Ini Kena UU ITE Karena Tolak Tambang
Mereka juga mendesak kepolisian memeriksa suplier ikan kaleng pada tahun 2019-2020 yang tidak sesuai prosedural.
"Kami akan menggelar aksi di Polda Sulsel, Kantor Gubernur, dan Kejati Sulsel dengan menerapkan protokol kesehatan," katanya.
Sekprov Sulsel Abdul Hayat Gani yang dikonfirmasi hingga kini masih enggan berkomentar. Telepon dan pesan singkat yang dikirimkan tidak ditanggapi.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing