Tenaga Kesehatan Sulsel Meninggal Covid-19 : 18 Dokter, 7 Perawat, 4 Bidan

Kematian tenaga kesehatan di Indonesia merupakan yang tertinggi di Asia

Muhammad Yunus
Kamis, 28 Januari 2021 | 08:57 WIB
Tenaga Kesehatan Sulsel Meninggal Covid-19 : 18 Dokter, 7 Perawat, 4 Bidan
Sejumlah tenaga kesehatan bersiap melakukan perawatan terhadap pasien COVID-19 di Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Jumat (22/1/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraSulsel.id - Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengumumkan pembaruan data tenaga medis yang wafat akibat Covid-19 sepanjang pandemi di Indonesia. Berlangsung mulai Maret 2020 hingga pertengahan Januari 2021.

Berdasarkan data yang dirangkum Tim Mitigasi IDI dari Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Perastuan Ahli Teknologi Laboratorium Medik Indonesia (PATELKI), dan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), Dari Maret hingga pertengahan Januari 2021, terdapat total 647 petugas medis dan kesehatan yang wafat akibat terinfeksi Covid.

Terdiri dari 289 dokter (16 guru besar) dan 27 dokter gigi (3 guru besar), 221 perawat, 84 bidan, 11 apoteker, 15 tenaga lab medik.

Para dokter yang wafat tersebut terdiri dari 161 dokter umum (4 guru besar), dan 123 dokter spesialis (12 guru besar), serta 5 residen, yang keseluruhannya berasal dari 26 IDI Wilayah (provinsi) dan 116 IDI Cabang (Kota/Kabupaten).

Baca Juga:Ini yang Dirasakan Wali Kota Metro Terpilih Wahdi saat Divaksin Covid-19

Berdasarkan data propinsi:

Jawa Timur 56 dokter, 6 dokter gigi, 89 perawat, 4 tenaga lab medik, 33 bidan

DKI Jakarta 43 dokter, 10 dokter gigi, 25 perawat, 2 apoteker, 3 tenaga lab medik, 7 bidan

Jawa Tengah 41 dokter, 2 dokter gigi, 27 perawat, 3 tenaga lab medik, 2 bidan

Jawa Barat 33 dokter, 4 dokter gigi, 27 perawat, 6 apoteker, 1 tenaga lab medik, 13 bidan

Baca Juga:Pilu! Curhat Penyintas Covid-19, Berburu Rumah Sakit Pakai Tabung Oksigen

Sumatra Utara 26 dokter, 1 dokter gigi, 3 perawat, 9 bidan

Sulawesi Selatan 18 dokter, 7 perawat, 4 bidan

Banten 12 dokter, 2 perawat, 4 bidan

Bali 6 dokter, 1 perawat, 1 tenaga lab medik

DI Aceh 6 dokter, 2 perawat, 1 tenaga lab medik, 1 bidan

Kalimantan Timur 6 dokter dan 4 perawat,

DI Yogyakarta 6 dokter, 2 perawat, 3 bidan

Riau 6 dokter, 2 perawat, 1 bidan

Kalimantan Selatan 5 dokter, 1 dokter gigi, dan 6 perawat,

Sulawesi Utara 5 dokter, 1 perawat, 1 bidan

Sumatra Selatan 4 dokter, 1 dokter gigi, 5 perawat,

Kepulauan Riau 3 dokter dan 2 perawat,

Nusa Tenggara Barat 2 dokter, 1 perawat, 1 tenaga lab medik, 1 bidan

Bengkulu 2 dokter, 2 bidan

Sumatra Barat 1 dokter, 1 dokter gigi, dan 2 perawat,

Kalimantan Tengah 1 dokter, 2 perawat, 1 apoteker, 2 bidan

Lampung 1 dokter dan 2 perawat,

Maluku Utara 1 dokter dan 1 perawat,

Sulawesi Tenggara 1 dokter, 2 dokter gigi, 1 perawat,

Sulawesi Tengah 1 dokter, 1 perawat

Papua Barat 1 dokter,

Bangka Belitung 1 dokter,

Papua 2 perawat, 1 bidan

Nusa Tenggara Timur 1 perawat,

Kalimantan Barat 1 perawat, 1 apoteker, 1 tenaga lab medik

Jambi 1 apoteker,

DPLN (Daerah Penugasan Luar Negeri) Kuwait 2 perawat, serta 1 dokter masih dalam konfirmasi verifikasi.

Berdasarkan perbandingan statistik testing dan populasi, kematian tenaga medis dan kesehatan di Indonesia merupakan yang tertinggi di Asia, dan 3 besar di seluruh dunia.

Bahkan sepanjang bulan Desember 2020 mencatat 53 (lima puluh tiga) dan hingga pertengahan bulan Januari 2021.

Adib Khumaidi selaku Tim Mitigasi PB IDI mengatakan, meskipun program vaksinasi sudah mulai dilakukan di hampir seluruh wilayah di Indonesia, namun hal ini hanya merupakan salah satu upaya pencegahan (preventif).

Kondisi ini tidak akan berjalan maksimal apabila masyarakat tetap abai dalam menjalankan protokol kesehatan 5M; yakni Memakai Masker, Mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, Menjaga jarak, Membatasi Mobilitas, dan Menghindari Kerumunan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini