Mengapa Relawan Vaksin Sinovac di Bandung Kena Covid-19?

Bandingkan dengan di Brasil, yang ratusan relawan vaksin Sinovac-nya masih terkena Covid-19.

Liberty Jemadu
Selasa, 19 Januari 2021 | 04:45 WIB
Mengapa Relawan Vaksin Sinovac di Bandung Kena Covid-19?
Petugas medis menyiapkan vaksin COVID-19 Sinovac yang akan disuntikan kepada tenaga kesehatan di Puskesmas Duren Sawit, Jakarta, (14/1/2021). Sebanyak 1,2 juta tenaga kesehatan yang selama ini menjadi garda terdepan dalam penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia, menjalani vaksinasi COVID-19 tahap pertama yang dimulai sejak Rabu (13/1). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraSulsel.id - Sebanyak 25 relawan uji vaksin Sinovac di Bandung terinfeksi Covid-19 dan menurut para ilmuwan ini merupakan hal lazim dan penting dalam uji klinis vaksin.

Ketua Tim Riset Vaksin Covid-19 Prof Kusnandi Rusmil di Bandung, Senin(18/1/2021) mengatakan 18 dari 25 relawan yang terinfeksi Covid-19 itu menerima suntikkan plasebo pada saat proses uji vaksin. Plasebo sendiri merupakan cairan netral yang tidak mengandung vaksin untuk tujuan uji klinis.

"Dari hasil yang kemarin yang dapat vaksin yang sakit (Covid-19) tujuh orang, yang dapat plasebo 18 orang," kata Kusnandi.

Menurutnya tujuh orang relawan yang sudah disuntikkan vaksin kemudian terpapar Covid-19 itu tertular dari luar dan bukan dari vaksin itu sendiri.

Baca Juga:Empat Hari Usai Suntik Vaksin Covid-19, Begini Kondisi Walkot Tangsel Airin

Karena, kata Kusnandi, para relawan memang boleh beraktivitas seperti biasanya. Meski begitu, Kusnandi memastikan mereka tetap mendapat pengawasan dari tim riset vaksin.

"Sebagian besar (relawan yang divaksin) itu bergejala ringan jadi enggak dirawat. Nah yang dapat plasebo ada yang dirawat," kata Kusnandi.

Selain itu, adanya relawan yang terpapar Covid-19 memang masih bagian dalam perhitungan efikasi uji klinis vaksin tersebut. Seperti diwartakan sebelumnya, efikasi vaksin Sinovac yang diuji di Bandung adalah sebesar 65 persen.

Di Brasil

Jika dibandingkan dengan uji klinis di Brasil, jumlah relawan yang terjangkit Covid-19 di Indonesia masih tergolong sedikit. Uji klinis di Brasil melibatkan hampir 13.000 relawan, yang 12.500 di antaranya adalah dokter. Di Indonesia, uji klinis vaksin Sinovac hanya melibatkan sekitar 1600 orang.

Baca Juga:Tenaga Kesehatan di Sulsel Menolak Disuntik Vaksin Covid-19, Ada Apa ?

Studi terhadap 9200 relawan dalam uji klinis vaksin Sinovac fase tiga di Brasil menunjukkan bahwa ada 297 orang terkena Covid-19. Dari jumlah itu, sebanyak 92 orang yang terkena Covid-19 adalah mereka yang sudah disuntik vaksin Sinovac dan 205 orang yang menerima suntikan plasebo.

Dari 92 orang penerima vaksin yang terjangkit, sebanyak 85 orang mengalami gejala sangat ringan. Sementera tujuh orang sisanya mengalami gejala ringan. Tak ada satu pun relawan penerima vaksin Sinovac yang mengalami gejala berat sehingga harus dirawat di rumah sakit.

Sementara dari yang menerima plasebo, sebanyak 167 orang terkena gejala sangat ringan dan 31 orang mengalami gejala ringan, dan tujuh orang harus dirawat di rumah sakit.

Dari jumlah relawan yang terkena Covid-19 ini, maka Institut Butantan di Brasil menetapkan bahwa vaksin Sinovac mampu mencegah Covid-19 dengan gejala sangat ringan dengan nilai efikasi 50,4 persen, 78 persen untuk mencegah gejala ringan, dan 100 persen efektif mencegah gejala berat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini