SuaraSulsel.id - Lembaga Persaudaraan Korban Napza Makassar (L-PKNM) meluncurkan sebuah terobosan inovatif. Membuat studio podcast untuk para korban napza atau narkotika di tengah pandemi virus Corona atau Covid-19.
Studio podcast tersebut sebagai alat investasi. Untuk keberlanjutan organisasi dalam penyediaan akses informasi pengurangan dampak buruk bagi populasi pengguna narkotika di wilayah Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Terutama, di kalangan anak muda dan pasangan seksnya yang kerap mengkonsumsi narkotika jenis sabu-sabu.
"Adanya media penyediaan akses informasi pengurangan dampak buruk dan HIV yang aman selama pandemi Covid-19. Bagi pada penyalahgunaan narkotika sabu di kalangan anak muda dan pasangan seksnya," kata Syahrul Syamsuddin selaku Penanggungjawab Podcast, kepada SuaraSulsel.id, Kamis (17/12/2020).
Baca Juga:Ada Pohon Tumbang di Jalan Sultan Alauddin Makassar
Syahrul menjelaskan alasan LPKNM memilih Podcast sebagai wadah informasi untuk mengurangi dampak buruk dan HIV pada kalangan penggguna narkotika adalah setelah melihat podcast semakin populer di kalangan anak muda. Dan tingkat popularitasnya terus meningkat di berbagai manca negara.
Berdasarkan survei dari Reuters Institute bersama University of Oxford pada tahun 2019. Lebih dari sepertiga orang segala umur di 38 negara telah mendengarkan Poscast.
Bahkan, separuh responden berusia kurang dari 35 tahun kini juga menikmati podcast. Tak hanya itu, hal ini juga diprediksi pada tahun 2024 mendatang akan mencapai sebanyak 2,2 miliar orang pendengar podcast setiap bulannya.
Untuk di Indonesia sendiri, berdasarkan data laporan terbaru We are Social pada tahun 2020. Diketahui ada 175,4 juta orang pengguna internet.
Apabila dibandingkan dari tahun sebelumnya, ada kenaikan 17 persen atau 25 juta pengguna internet di negeri ini.
Baca Juga:Tempat Wisata Makassar Paling Hits dan Terpopuler
Sementara, total populasi Indonesia yang berjumlah 272,1 juta jiwa. Maka artinya terdapat 64 persen setengah penduduk RI yang telah merasakan akses ke dunia maya.