SuaraSulsel.id - Jumlah kasus HIV/Aids di Sulawesi Selatan tercatat cukup tinggi. Data yang dimiliki Dinas Kesehatan Pemprov Sulsel menyebutkan ada 1.129 warga berstatus positif HIV/AIDS.
Pengelola Program HIV Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Rasmah RAS mengatakan, salah satu faktor yang mempengaruhi angka ini masih tinggi karena hubungan sesama jenis atau homoseksual.
Tidak lagi karena seks bebas lawan jenis (Heteroseksual) dan juga penggunaan jarum suntik.
"Artinya, hubungan seks tanpa pengaman masih tinggi. Hanya saja, ada faktor lain yang turut mendongkrak. Hubungan sesama jenis (homoseksual)," kata Rasmah, Selasa (1/12/2020).
Baca Juga:13 Tahun Rahayu Melawan Stigma Buruk ODHIV, Dijauhi dan Sulit Berobat
Ia menambahkan, umumnya mereka yang terdeteksi adalah kelompok usia produktif. Hampir 40 persen dari mereka berusia 15-35 tahun.
Kota Makassar, Palopo dan Kabupaten Bone jadi daerah dengan jumlah kasus tertinggi.
"Data hingga Oktober 2020 menunjukkan pengidap HIV di Sulsel mencapai 897 dan AIDS 232 orang. Tetapi angka ini mengalami penurunan dari tahun sebelumnya," ujarnya.
Tahun 2019 lalu, angka pengidap HIV di Sulsel mencapai 1.366. Kendati menurun, kata Rasmah angka ini masih cukup tinggi. Penurunan kasus diakibatkan oleh Covid-19.
"Angka menurun karena jumlah kunjungan ke puskesmas dan RS menurun. Mobil testing HIV juga saat Covid ini ditiadakan, jadi angkanya menurun," kata Rasmah.
Baca Juga:Edisi Spesial Hari AIDS Sedunia, Vespa Merah Ini Dijual Rp 53,6 Miliar
Data yang sama diungkap Wakil Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Sulsel, Sri Endang Sukarsih.
Endang menjabarkan, transmisi HIV secara heteroseksual menjadi penyebab utama yakni 76,3 persen, transmisi HIV melalui penggunaan NAPZA suntik tidak aman 16,3 persen, dan kemudian oleh transmisi HIV secara homoseksual 2,2 persen.
"Sehingga sebagai pengurus KPA Provinsi Sulsel, kami sangat prihatin dengan angka-angka ini," sebutnya.
Diketahui, HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh. Tingkat infeksi terakhir adalah Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS).
Kontributor : Lorensia Clara Tambing