SuaraSulsel.id - Sejumlah orang tak dikenal (OTK) menyerang puluhan massa yang berunjuk rasa di depan Monumen Mandala, Kota Makassar.
Sejumlah orang muncul dari utara pengunjuk rasa berkerumun. Berteriak dan melempari pengunjuk rasa dengan batu.
Awalnya pengunjuk rasa yang menutup jalan dengan truk tronton ingin bertahan. Tapi tiba-tiba berlarian setelah beberapa buah batu melayang ke arah pengunjuk rasa.
Seorang pengunjuk rasa yang berusaha mengamankan sepeda motor babak belur dihajar penyerang.
Baca Juga:Teriak Allahuakbar! Penolak Habib Rizieq Dilempari Batu saat Demo di Jalan
Sementara teman-temannya yang lain memegang bendera merah putih dan spanduk berlarian ke arah selatan. Dekat Hotel Novotel.
Aksi di depan Monumen Mandala Pemebebasan Irian Barat berkaitan dengan penolakan rencana kedatangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habieb Rizieq Shihab ke Makassar.
Awalnya, aksi berjalan damai. Namun, di sela orasi, sejumlah orang tak dikenal (OTK) mendekat dan melakukan pelemparan ke para demonstran.
Para demonstran pun berhamburan. Aksi saling lempar sempat terjadi sebelum pihak kepolisian berhasil melerai.
Puluhan OTK itu terlihat melempar batu ke para demonstran sambil berteriak takbir. Mereka muncul dari samping Rumah Sakit Pelamonia. Berbaju putih jubah dan celana cingkrang.
Baca Juga:Panen Pujian, Viral Video Perempuan Tayamum dan Salat di Pesawat
Para demonstran yang awalnya bertahan, akhirnya terlihat kocar-kacir. Lalu lintas di sekitar lokasi juga terlihat macet akibat peristiwa ini.
Kapolrestabes Kota Makassar Witnu Urip mengatakan kondisi di lokasi saat ini sudah stabil. Para massa sudah membubarkan diri.
Ia belum bisa memastikan soal korban dari aksi tersebut. Namun, kata Wisnu pihaknya masih berjaga-jaga di lokasi.
"Tapi tadi semua massa sudah membubarkan diri. Kondisi sudah aman, dan lalu lintas lancar kembali," ungkapnya, Selasa (1/12/2020).
Sementara, Pelaksana tugas DPW FPI Kota Makassar memastikan OTK tersebut bukanlah massa FPI. Mereka tak ada agenda sama sekali untuk membubarkan aksi itu.
"Banyak yang beranggapan itu (OTK) FPI. Padahal bukan. Kami saja tidak tahu kalau ada demo," ujarnya saat dikonfirmasi.
Ia mengatakan sah-sah saja jika rencana kedatangan imam besar mereka ditolak. Sebab, tidak semua orang suka dengan Habib Rizieq.
"Ya kalau tidak suka memang banyak. Kalau menolak, tidak apa-apa. Karena memang banyak kubu yang tidak mau Habieb datang," bebernya.
Kendati demikian, kata Firdaus, pihaknya memastikan tetap akan mendatangkan HRS. Terkait waktunya, Firdaus bilang masih tentatif. Pihaknya masih menghargai proses hukum di kepolisian yang melibatkan nama HRS.
"Tidak ada kata batal, hanya ditunda saja. Safari Habib ini kan seluruh Indonesia, termasuk Makassar. Kami juga masih menunggu proses hukum di kepolisian, jadi belum bisa pastikan," katanya.