Kemudian setelah bertemu Paus Fransiskus di Vatikan, JK melanjutkan perjalanan ke Riyadh, Arab Saudi, untuk menyaksikan penandatanganan perjanjian kerja sama pembangunan Museum Rasulullah Muhammad SAW yang akan dibangun di Jakarta.
Penandatanganan dilakukan antara Wakil Ketua Dewan Mesjid Indonesia yang diwakili Syafruddin dan Abdul Rahman bin Muhammad Al Mathar selaku Deputi Eksekutif Liga Dunia.
Setelah acara tersebut, menurut Husain, JK merasa tidak afdal jika tidak menunaikan ibadah umrah di sana. Untuk keperluan ibadah, JK pun melanjutkan perjalanan ke Mekkah dan menunaikan umrah dengan protokol kesehatan yang ketat.
![Wakil Presiden RI ke-12 Jusuf Kalla bersama para Dewan Juri Zayed Award for Human Fraternity di Roma, Italia pada Kamis (22/10/2020). [Dok. Tim Media Internal JK]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/10/22/81156-wakil-presiden-ri-ke-12-jusuf-kalla.jpg)
“Perjalanan Pak JK ke Vatikan dan Mekkah murni perjalanan misi kemanusiaan dan ibadah. Tidak bersangkut paut dengan kepulangan HRS apalagi politik dalam negeri apalagi 2024,” kata Husain.
Baca Juga:Tes Swab Mandiri, FPI Klaim Rizieq Sekeluarga Negatif Corona
Husain pun mengingatkan kepada para pendengung untuk tidak mengotori perjalanan JK dengan narasi menyesatkan tanpa dasar dan bukti.
“Saya juga mengingatkan para buzzer untuk tidak mengotori rangkaian perjalanan ini dengan narasi menyesatkan tanpa dasar dan bukti. Karena perjalanan Pak JK murni untuk kemanusiaan dan ibadah. Sebagai negara Pancasila, kita wajib menghargai dan menghormati warga negara Indonesia yang melaksanakan ritual ibadah keagamaannya dan kiranya tidak dinodai dengan fitnah murahan,” katanya.