"Kita tidak bisa pastikan juga apakah karena dari bermain HP atau tidak. Karena kita belum tahu hasilnya," terang Sataria.
Ririn sudah diperiksa di Rumah Sakit Dr Wahidin Sudirohusodo, Kota Makassar. Menurut dokter yang memeriksa, kata Sataria, ada pembengkakan saraf pada mata Ririn.
Namun, penyebab bengkaknya saraf mata Ririn tersebut baru dapat dipastikan setelah hasil pemeriksaan CT-scan dokter keluar pada Senin (23/11/2020).
"Sudah diperiksa sama dokter, sudah difoto. Katanya saraf matanya bengkak. Kita belum tahu kenapa itu bengkak juga. Jadi nanti ada hasil CT scan baru kita tahu soal penyebabnnya. Belum bisa dipastikan karena radiasi HP karena belajar online," beber Sataria.
Baca Juga:Siswi di Tangerang Tewas Diduga Gegara Belajar Online, Ini Kata Disdik
Hingga kini, kondisi Ririn masih belum dapat melihat. Saat ingin melakukan sesuatu, Ririn harus dibantu orang lain.
"Sekarang itu Ririn kalau jalan harus dipandu. Mau jalan ke WC harus ditemani, makan juga harus disuapi," kata dia.
Dengan kebutaan secara tiba-tiba tersebut, Sataria juga belum mengetahui bagaimana cara yang akan ditempuh. Agar Ririn tetap dapat mengikuti pelajaran di sekolah nanti.
"Itu yang belum kita tahu bagaimana nanti caranya Ririn masuk belajar. Karena dia sudah tidak melihat ini. Kita juga masih berusaha supaya dia bisa melihat kembali. Pihak sekolah ada semua ke sini. Kepala sekolahnya, guru-gurunya, masyarakat, pemerintah setempat. Bahkan dari dinas pendidikan ada semua," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Gowa, Salam, mengaku baru juga mengetahui terkait adanya siswa SD di Kabupaten Gowa mengalami kebutaan di saat aktivitas pembelajaran online masih berlangsung.
Baca Juga:Siswi SMA di Tangerang Meninggal Diduga Depresi Akibat Belajar Online
"Saya baru dapat infonya dari korwilku di sana. Nanti saya baru mau ke rumahnya ini. Jadi belum ada informasi yang bisa saya berikan apa penyebabnya," katanya.
Kontributor : Muhammad Aidil