"Kenapa harus malu, dari pada tidak makan orang. Kerja saja yang bisa, selama halal," ujar dia.
Alwi sendiri sejatinya sudah melakoni hari-harinya menjadi penjual bakso, sejak dia masih duduk di bangku kelas satu Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Saat itu, setiap pulang dari sekolah atau pun hari libur, Alwi bergegas mengganti seragam sekolahnya untuk membantu kedua orang tuanya, yakni Haji Mansur dan Hj Nurhayati yang berjualan bakso di warung.
"Sudah dari SMP saya bantu orang tua jual bakso," tambah Alwi.
Usaha jualan bakso yang dijalani Alwi, merupakan usaha turun temurun dari nenek moyangnya.
Dari hasil jualan bakso, Alwi mampu melanjutkan pendidikannya hingga ke jenjang perguruan tinggi. Sampai sukses menyandang gelar sarjana.
Baca Juga:Cara Tim Medis Atasi Keletihan Terhadap Pandemi
Bakso tersebut diberi nama Bakso Satangnga karena dijual di Jalan Satangnga. Agar mudah diingat oleh para konsumen.
"Sudah lama memang jualan bakso, dari nenek-nenek saya itu. Jadi orang-orang sudah kenal memang ini rasa bakso Satangnga. Namanya bakso satangnga karena jalannya di sana," ucapnya.
Karena mempunyai ciri khas, jangan kira bakso Satangnga dengan bakso-bakso yang dijual-jual oleh pedagang pada umumnya sama persis. Bakso Satangnga yang jual Alwi ini memiliki rasa yang cukup berbeda.
Seperti tekstur bakso yang terasa lebih keras, karena mengandung daging sapi yang lebih banyak dibandingkan tepung kanji saat diolah menjadi bakso.
Sehingga, setiap gigitan pada bakso Satangnga akan lebih terasa daging sapinya. Semua ini dilakukan untuk menjaga kualitas kenikmatan hidangan bakso ketika disajikan bersama dengan kuah.
Baca Juga:Belajar Online Makan Korban, Gadis SMA Tewas karena Stres Banyak Tugas
"Itu bakso dibikin sendiri pakai mesin cetak. Kenapa agak keras karena daging yang digunakan lebih banyak dari pada tepung kanji. Saya tidak tahu pastinya kalau soal banyak dagingnya yang digunakan karena orang tua yang giling daging kalau pagi-pagi," kata dia.
Untuk kuah sendiri, juga tidak kalah nikmatnya. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat kuah bakso tersebut juga merupakan rempah-rempah pilihan.
"Ada juga rempah khususnya itu kalau kuah. Semua bahanya, dari daging sampai rempah-rempah dibeli di pasar," jelas Alwi.
Hingga kini, sudah dapat tersenyum lebar. Sebab, warung baksonya di Jalan Satangnga, Makassar perlahan sudah kembali beroperasi lagi. Alwi mulai berjualan dari jam 17.00 Wita sore hingga jam 22.00 Wita malam.
Saat berkunjung ke warung bakso Alwi juga ada hidangan lain yang tidak kalah nikmatnya untuk dicicipi. Salah satunya adalah lontong yang siram dengan bumbu kacang.
Lontong bumbu kacang ini, menjadi salah satu primadona para konsumen yang datang ke warung Alwi dan cocok untuk dinikmati bersama hidangan bakso Satangnga.