"Mangkuknya saya beli di toko-toko ekspedisi di Jalan Cakalang Makassar. Paper bowl nama mangkuknya," jelas Alwi.
Sedangkan, untuk foto-foto bakso yang akan diunggah di media sosial. Alwi sudah tidak begitu ambil pusing. Sebab, Alwi sendiri merupakan almuni mahasiswa Ilmu Komunikasi di Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
Apalagi, selama kuliah dahulu Alwi kerap mendapatkan berbagai materi tentang bagaimana cara-cara pengambilan gambar yang baik dan benar. Selain itu, Alwi juga kerap mengikuti sejumlah pelatihan fotografi.
Bahkan, terkadang juga Alwi mendapatkan pekerjaan tambahan apabila ada kenalan yang memintanya untuk menjadi fotografer di acara pernikahan.
Baca Juga:Cara Tim Medis Atasi Keletihan Terhadap Pandemi
Oleh karena itu, foto-foto bakso yang diunggah Alwi di media sosial tidak kalah jauh dari hasil jepretan para fotografer profesional.
"Kalau foto kan saya yang ambil sendiri," ujar Alwi sambil menebarkan senyum.
Karena harus mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli mangkuk kertas, mau tidak mau Alwi menaikan harga baksonya. Untuk satu porsi bakso Satangnga yang diantar Alwi ke tempat pelanggannya, di jual dengan harga Rp15.000.
"Harga saya naikkan Rp5000. Kalau di warung dulu kan Rp 10.000, kalau COD Rp15.000," kata dia.
"Alasan saya naikkan Rp5000, karena tambahan biaya kemasan. Baksonya kan dikemas dengan rapi pakai paper bowl pula," tambah Alwi.
Baca Juga:Belajar Online Makan Korban, Gadis SMA Tewas karena Stres Banyak Tugas
Meski harga per porsi bakso naik Rp5000, rupanya para pelanggan tidak pernah ada yang mengeluh atau pun komplain.