Apalagi, waktu itu memang banyak masyarakat yang ingin menikmati kuliner bakso. Hanya saja, tidak ada yang berani membuka warung untuk berjualan.
Dari cerita Alwi, beberapa penjual bakso di Makassar banyak yang memutuskan untuk pulang ke kampung halaman mereka masing-masing. Akibat tidak dapat berjualan bakso di warung saat pandemi corona tengah melanda.
"Alhamdulillah tidak ada yang komplain. Pelanggan juga mengerti karena ada mangkuknya, jadi wajar kalau naik hargnya," terang Alwi.
Khusus untuk di bagian promosi, Alwi dibantu oleh rekan-rekan jurusannya. Teman-teman Alwi ikut mempromosikan bakso Satangnga di media sosial Instagram dan Facebook.
Baca Juga:Cara Tim Medis Atasi Keletihan Terhadap Pandemi
"Saya dibantu oleh teman jurusan untuk promosikan bakso saya di medsos," tutur dia.
Cara yang ditempuh Alwi ini terbukti ampuh. Banyak masyarakat yang tertarik dan segera menghubungi Alwi ketika melihat postingan di media sosial.
Baik mengirim pesan singkat kepada Alwi maupun menelepon secara langsung untuk dapat mencicipi bakso Satangnga.
"Alhamdulillah lancar, jualan laris. Kalau satu kali saya iklankan di medsos langsung ada chat saya, bertanya mau beli," jelas Alwi.
Pelanggan bakso Alwi, cukup beragam. Mulai dari masyarakat sipil, pegawai bank, hingga pegawai BUMN. Tua dan muda semuanya direspon cepat oleh Alwi, baik yang hanya sekedar bertanya maupun orang-orang yang memang ingin membeli.
Baca Juga:Belajar Online Makan Korban, Gadis SMA Tewas karena Stres Banyak Tugas
"Ada juga yang beberapa hanya sekedar bertanya. Tapi saya tidak ambil pusing, semuanya saya respon baik. Namanya juga usaha. Kalau tidak laku, ya tidak apa-apa juga, kalau laku alhamdulillah," katanya.
Saat mengantar bakso ke tempat-tempat pelanggan yang telah disepakati, ternyata Alwi tidak pernah menggunakan jasa kurir seperti gojek dan lain sebagainya. Tetapi, Alwi sendiri yang turun tangan langsung untuk mengantar bakso jualanya ke para konsumen.
"Saya tidak langganan sama kurir seperti gojek dan lainnya. Saya yang antar sendiri ke rumah pembeli. Jadi waktu corona kencang orang tinggal di rumah semua. Kalau saya sibuk keliling Makassar antar bakso karena banyak yang pesan," ungkap Alwi.
Tak hanya sekedar asal jual menjual bakso. Akan tetapi, ternyata Alwi juga memakai strategi pemasaran. Agar bakso yang dijualnya tetap laris manis.
"Strategi promo. Kemarin kalau beli tiga, saya gratiskan ongkir. Tapi jaraknya tertentu harus tiga kilometer dari rumah," kata dia.
Alwi tidak pernah merasa malu apabila menjadi penjual bakso. Prinsip yang dipegang teguh Alwi selama ini adalah semua pekerjaan dapat dilakukan untuk mencari penghasilan. Selama kerjaan itu tidak melanggar hukum.