Kapal Pontianak Bawa Semen dari Pangkep ke Gorontalo, Kandas di Makassar

Nakhoda kapal mengaku terdampar di terumbu karang karena meghindari nelayan yang sedang memancing cumi-cumi. Bersamaan saat itu, kapal dihantam angin kencang.

Muhammad Yunus
Senin, 26 Oktober 2020 | 09:27 WIB
Kapal Pontianak Bawa Semen dari Pangkep ke Gorontalo, Kandas di Makassar
Kapal pengangkut semen STB 35 Pontianak kandas di Sekitar Pulau Samalona, Kota Makassar / Foto : DKP Sulsel

SuaraSulsel.id - Kapal pengangkut semen STB 35 Pontianak kandas di dekat Pulau Samalona, Kota Makassar. Karena menabrak karang.

Nakhoda kapal mengaku terdampar di terumbu karang karena meghindari nelayan yang sedang memancing cumi-cumi. Bersamaan saat itu, kapal dihantam angin kencang.

Kepala Satker PSDKP Kota Makassar Reinhardi mengatakan, Kapal STB 35 Pontianak tersangkut karang, dan kandas.

Akibat peristiwa ini, terumbu karang di sekitar Pulau Samalona dilaporkan rusak. Sementara kapal rencananya akan segera ditarik dan dibawa ke pelabuhan terdekat.

Baca Juga:Model Cantik dari Makassar Dilamar, Jumlah Mahar Rp 1,7 Miliar

“Jadi kapal nggak tenggelam, cuma miring," ungkap Reinhardi, Minggu (26/10/2020).

Belum diketahui kerusakan pada kapal setelah menabrak terumbu karang. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

Kapten Kapal STB 35 Pontianak Nudhakir, mengatakan peristiwa itu terjadi pada Sabtu (24/10), kapal berangkat dari Pelabuhan Biring Kassi Pangkep, menuju Provinsi Gorontalo, dengan mengangkut Semen.

"Pada saat perjalanan, sekitar pukul 22.00 Wita, kapal menghindari nelayan yang menangkap cumi di jalur pelayaran. Kemudian terbawa arus hingga tersangkut di barat laut Pulau Samalona," kata Nudhakir, Minggu (25/10/2020).

Laporan kandasnya kapal di sekitar Pulau Samalona, Kota Makassar, diterima petugas Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Makassar, penggiat selam, dan Ketua RT di Pulau Samalona.

Baca Juga:Model Seksi Vieranni: Tidak Mau Lama Pacaran, Kayak Cicilan Motor

Kemudian direspons Tim Cabang Dinas Kelautan (CDK) Mamminasata Dinas Kelautan dan Perikanan Sulsel. Dipimpin Kepala Seksi Pengawasan SDK Sayyid Zainal Abidin, PPNS Perikanan DKP Sulsel Muh. Erwin Azis, dan Tim Satker PSDKP Makassar Reinhardi.

Soal kapal yang menabrak terumbu karang, Sayyid meyakini hal itu sebuah kecelakaan.

"Kalaupun itu rusak, karena kecelakaan, bukan karena disengaja," imbuhnya.

Petugas PPNS Perikanan DKP Sulsel Erwin Azis mengatakan, akan mendata area terumbu karang yang rusak. Setelah dihantam badan kapal.

“Mulai dari titik awal kapal menabrak sampai titik akhir kapal tidak bergerak,” ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini