SuaraSulsel.id - Kepala Satker PSDKP Kota Makassar Reinhardi mengatakan, kapal pengangkut semen yang menabrak terumbu karang di Pulau Samalona dan kemudian tersangkut. Kandas.
Akibat peristiwa ini, terumbu karang di sekitar Pulau Samalona dilaporkan rusak. Sementara kapal rencananya akan ditarik dan dibawa ke pelabuhan terdekat.
“Jadi kapal nggak tenggelam, cuma miring," ungkap Reinhardi, Minggu (26/10/2020).
Kapal STB 35 Pontianak kandas di Sekitar Pulau Samalona. Menabrak terumbu karang. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, tapi terumbu karang di sekitar lokasi menjadi rusak.
Baca Juga:Proyek Dimulai, Lebar Jalan Metro Tanjung Bunga Makassar 50 Meter
Laporan kandasnya kapal di sekitar Pulau Samalona, Kota Makassar diterima Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Makassar, penggiat selam, dan Ketua RT Pulau Samalona.
Kemudian direspons Tim Cabang Dinas Kelautan (CDK) Mamminasata Dinas Kelautan dan Perikanan Sulsel. Dipimpin Kepala Seksi Pengawasan SDK Sayyid Zainal Abidin, PPNS Perikanan DKP Sulsel Muh. Erwin Azis dan Tim Satker PSDKP Makassar Reinhardi P.
Kapten Kapal STB 35 Pontianak Nudhakir, mengatakan peristiwa itu terjadi pada Sabtu (24/10), kapal berangkat dari Pelabuhan Biring Kassi Pangkep, menuju Provinsi Gorontalo, dengan mengangkut Semen.
"Pada saat perjalanan, sekitar pukul 22.00 Wita, kapal menghindari nelayan yang menangkap cumi di jalur pelayaran. Kemudian terbawa arus hingga tersangkut di barat laut Pulau Samalona," kata Nudhakir, Minggu (25/10/2020).
Soal kapal yang menabrak terumbu karang, Sayyid meyakini hal itu sebuah kecelakaan.
Baca Juga:Nurdin Abdullah: Saya Sikat Semua yang Merintangi Saya
"Kalaupun itu rusak, karena kecelakaan, bukan karena disengaja," imbuhnya.
Petugas PPNS Perikanan DKP Sulsel Erwin Azis mengatakan, akan mendata area terumbu karang yang rusak.
“Mulai dari titik awal kapal menabrak sampai titik akhir kapal tidak bergerak,” ungkapnya.