Setelah mendengar pengakuan N, PAK memastikan bahwa N memiliki banyak pacar selama bertugas di SPN, Kota Makassar dahulu.
Apalagi, menurut PAK, N merupakan lelaki yang gagah dan mampu memikat para wanita.
"Dia bilang pasti banyak cewe kita di Makassar ya, karena kita orang gagah. Dia bilang lagi saya saja yang melihat kita (N) gagah," tutur N.
Tak hanya sekedar memuji, di dalam ruangan PAK kemudian bangkit dari kursinya dan mendekati N. Tanpa pikir panjang, PAK langsung memeluk N yang berada di hadapannya.
Baca Juga:Parangi Tiga Tetangganya, Jalil Malah Meninggal Karena Serangan Jantung
"Jadi saya langsung ih, kenapa begini ini perempuan? Maksudnya kenapa dia mendekati saya. Kenapa tadi kita bilang mau urus SIM tapi jadinya seperti ini?," terang N.
Selain memeluk, PAK ternyata juga menyuruh N untuk duduk di kursi dan hendak mencoba untuk memegang alat kelamin N.
"Dia mau memegang saya punya kelamin tapi saya langsung tepis tangannya. Saya bilang jangan. Kenapa begini? Jadi saya bilang lebih baik anda pulang, tapi dia pada saat itu dia masuk ke WC. Saya tidak tahu apa yang dilakukan di WC. Langsung saya juga buka pintu," kata dia.
Setelah keluar dari toilet, N menyuruh PAK untuk meninggalkan ruangannya. Namun, sebelum benar-benar angkat kaki dari ruangan tersebut, PAK menawarkan N untuk kembali bertemu di Makassar.
"Waktu dari WC, saya sudah persilahkan pulang. Tapi sebelum dia pulang, sempat dia (PAK) katakan ke saya bagaimana kita ketemu besok di Makassar. Jadi saya bilang nanti kita lihat kalau ada kesempatan ya. Jadi itu hari seperti itu kejadiannya," jelas N.
Baca Juga:Marak Pemerkosaan Anak, Filipina Naikkan Usia Legal Seks Jadi 16 Tahun
Dengan semua perlakuan PAK, N menduga bahwa perempuan yang mengaku-ngaku ingin membuat SIM itu punya niat jahat kepadanya. Oleh karena itu, hingga kini N tidak pernah menemui PAK yang mengajaknya untuk kembali bertemu.