Mahasiswa Unhas Bikin Inovasi Industri Kriya Berbahan Dasar Kulit

menghasilkan kerajinan berbahan dasar kulit seperti dompet, tempat kartu identitas, tas laptop, pembungkus HP, dan beberapa kerajinan lainnya

Muhammad Yunus
Selasa, 13 Oktober 2020 | 09:08 WIB
Mahasiswa Unhas Bikin Inovasi Industri Kriya Berbahan Dasar Kulit
Budimawan Teri, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unhas / Foto : Unhas

SuaraSulsel.id - Karya mahasiswa Universitas Hasanuddin yang diberi nama "Lagaligo Leather Craft" berhasil lolos dalam Kompetisi Inovasi Bisnis Mahasiswa (KIBM), yang diselenggarakan Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Budimawan Teri, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unhas menjelaskan, inovasinya dalam bidang kriya yakni menghasilkan kerajinan berbahan dasar kulit seperti dompet, tempat kartu identitas, tas laptop, pembungkus HP, dan beberapa kerajinan lainnya.

Budi menuturkan, idenya berawal dari banyaknya mahasiswa yang menggunakan buku catatan dengan sampul kulit.

Budimawan kemudian tertarik mengembangkan produk tersebut. Karena melihat potensi banyaknya konsumen.

Baca Juga:Jaga Kelembapan Luka Agar Tak Infeksi, Apa Boleh Diplester?

Nama "Lagaligo Leather Craft" sendiri memiliki makna untuk memperkenalkan kearifan lokal Sulawesi Selatan.

Kata Lagaligo ini terkenal luas di mancanegara, namun belum cukup dikenal di kalangan anak muda.

"Dalam jangka panjang, tentu saya berharap Lagaligo leather craft tidak hanya memproduksi produk. Tapi menjadi wadah pengembangan keterampilan bagi ibu rumah tangga atau pemuda yang membutuhkan skill tambahan," jelas Budi, Selasa (13/10/2020).

Selama proses persiapan, hambatan paling utama terletak pada proses produksi khususnya mesin yang digunakan yakni “engraving machine”. Berfungsi memotong dan melaser.

"Harganya cukup mahal untuk bisnis startup seperti ini," ungkapnya.

Baca Juga:Jaga Kesegaran Kulit Area Mata dengan Cara Berikut Ini!

Melalui pendanaan KIBM, Budi berharap proses produksi dan pemasaran dapat ditingkatkan. Sekaligus memiliki peluang berdaya saing dengan produk serupa dari daerah lain.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini