SuaraSulsel.id - Sebelas siswa bersama perwakilan orang tua siswa berunjuk rasa di depan Rumah Jabatan Gubernur Sulawesi Selatan. Menuntut janji Gubernur Sulsel, yang akan memasukkan mereka ke Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN).
Ketua Forum Orang Tua Murid Makassar Herman Hafid Nassa yang memimpin aksi mengatakan, sebelas orang siswa tersebut merupakan siswa yang baru lulus dari Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Saat ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA, mereka dinyatakan tidak lulus. Berdasarkan hasil ujian Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online.
Sebelas siswa yang putus sekolah itu masing-masing mendaftar di SMAN 1 Makassar satu orang, SMN 17 Makassar satu orang, SMAN 4 tiga orang, dan SMAN 2 Makassar satu orang.
Baca Juga:Polisi Tetapkan Tersangka Pembunuhan Siswa SMP di Deli Serdang
Mendaftar di SMK 5 Makassar satu orang, SMKN 16 Makassar satu orang, dan SMKN 4 Makassar tiga orang.
Herman menyalahkan cara merekrut sistem PPDB. Sehingga banyak anak-anak yang tidak tertampung menjadi putus sekolah.
Jumlah siswa yang tamat SMP juga lebih banyak dibanding ketersediaan kursi di tingkat SMAN dan SMKN di Kota Makassar.
Karena tidak ingin anak-anak tersebut putus sekolah, kata Herman, orang tua siswa menggelar aksi unjuk rasa di depan Rumah Jabatan Gubernur Sulsel.
Tujuannya meminta kebijakan Pemerintah Sulsel. Agar anak-anak yang putus sekolah dapat melanjutkan pendidikannya.
Baca Juga:Bagi Pemilik Kendaraan di Sulsel, Ini Syarat Bebas dari Denda Pajak
"Sudah ketiga kalinya melakukan aksi ini di Rujab Gubernur Sulsel," kata Herman di depan Rumah Jabatan (Rujab) Gubernur Sulsel, Jalan Jendral Sudirman, Makassar, Rabu (2/9/2020).