Muhammad Yunus
Selasa, 11 November 2025 | 13:38 WIB
Bilqis, bocah empat tahun yang sempat hilang hampir sepekan itu akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat [SuaraSulsel.id/Istimewa]
Baca 10 detik
  • Perjalanan membawa pulang Bilqis ke pelukan keluarganya di Makassar bukan perkara mudah
  • Korban berpindah-pindah hingga masuk ke dalam hutan
  • Negosiasi tak bisa dilakukan sembarangan. Suku Anak Dalam dikenal tertutup dan sangat menjaga wilayah mereka.

“Kami harus mundur empat jam ke dalam hutan, lalu minta bantuan tokoh adat untuk bernegosiasi.”

Dua Malam Negosiasi dan Air Mata di Hutan

Negosiasi tak bisa dilakukan sembarangan. Suku Anak Dalam dikenal tertutup dan sangat menjaga wilayah mereka.

Polisi datang tanpa senjata mencolok, membawa pesan damai. Ketua adat menjadi jembatan dialog.

“Satu kampung itu memang ekstrem. Kami pakai pendekatan adat dan humanis,” tutur Nasrullah.

“Tapi ternyata Bilqis sudah berpindah lagi ke kelompok lain di hutan.”

Butuh dua malam dan satu hari penuh bagi tim untuk membujuk dan meyakinkan para pemangku adat agar anak itu dikembalikan.

Akhirnya, di tengah suasana haru, Bilqis diserahkan. Beberapa warga Suku Anak Dalam bahkan menangis.

“Mereka sudah sayang sekali sama anak ini,” kata Nasrullah pelan.

Baca Juga: Terlibat Jual 10 Bayi Lewat Medsos, Ini Sosok 4 Tersangka Penculikan Bilqis

“Katanya mau rawat di hutan. Tapi setelah dijelaskan, mereka ikhlas menyerahkan. Tak ada tebusan, semua lewat dialog.”

Pelaku penculikan anak ditampilkan kepada wartawan di Mapolrestabes Makassar, Senin 10 November 2025 [SuaraSulsel.id/Lorensia Clara]

Pulang ke Makassar

Kini, Bilqis sudah kembali ke rumahnya di Makassar. Wajah mungil itu tersenyum dalam pelukan keluarga.

Tak ditemukan tanda kekerasan, dan kondisi mentalnya dinyatakan baik.

Kasus ini membuka tabir besar jaringan perdagangan anak lintas provinsi yang memperjualbelikan bayi dan balita lewat TikTok dan WhatsApp.

Kapolda Sulsel Irjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro menyebut sindikat ini sudah sembilan kali melakukan aksi serupa.

Load More