- Perjalanan membawa pulang Bilqis ke pelukan keluarganya di Makassar bukan perkara mudah
- Korban berpindah-pindah hingga masuk ke dalam hutan
- Negosiasi tak bisa dilakukan sembarangan. Suku Anak Dalam dikenal tertutup dan sangat menjaga wilayah mereka.
SuaraSulsel.id - Suara binatang malam menjadi saksi di antara hening hutan Merangin, Jambi. Di bawah sinar lampu sorot seadanya, tim polisi duduk bersila bersama para tetua adat Suku Anak Dalam.
Di tengah mereka, pembicaraan berlangsung hati-hati. Bukan soal hukum atau pelanggaran, tapi tentang seorang bocah perempuan empat tahun yang telah diculik dan dijual: Bilqis.
Perjalanan untuk membawa pulang Bilqis ke pelukan keluarganya di Makassar bukanlah perkara mudah.
Kanit Reskrim Polsek Panakkukang, Iptu Nasrullah—akrab disapa Ulla—masih mengingat jelas setiap tahap pengejaran yang penuh liku sejak awal November 2025.
“Kasus ini dimulai dari laporan kehilangan di Taman Pakui Sayang,” kenangnya.
“Kami langsung periksa rekaman CCTV dan dapat wajah pelaku utamanya, Sri Yuliana.”
Dari situlah benang kusut terurai. Polisi bergerak cepat menangkap Sri Yuliana di Makassar, lalu mengembangkan penyelidikan.
Ternyata, Bilqis sudah berpindah tangan—dijual oleh Syahrani kepada Nadia Hutri, yang membawanya ke Jakarta.
Tak lama kemudian, Nadia melarikan diri ke Sukoharjo, Jawa Tengah. Setelah menyerahkan Bilqis kepada sepasang pelaku lain, Mariana dan Adit Prayitno Saputra.
Baca Juga: Terlibat Jual 10 Bayi Lewat Medsos, Ini Sosok 4 Tersangka Penculikan Bilqis
“Dari interogasi Nadia, barulah terungkap, anak ini sudah dijual lagi ke Jambi seharga Rp15 juta,” kata Nasrullah.
Lintasi Provinsi, Jejak Bilqis Membawa ke Pedalaman
Dari Makassar ke Jawa Tengah, lalu menembus jalur darat ke Jambi—tim gabungan Polsek Panakkukang, Polres Sukoharjo, dan Polda Jateng menempuh perjalanan hampir tanpa istirahat.
Setiba di Jambi, mereka melacak rumah pelaku Mariana di kawasan Kerinci.
Tapi kabar yang didapat membuat napas seketika terhenti. Bilqis sudah dijual lagi, kali ini ke kelompok Suku Anak Dalam di pedalaman Merangin.
“Dari situ tantangannya makin berat,” ucap Nasrullah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Konektivitas Aceh Pulih, Kementerian PU Janjikan Jembatan Permanen Usai Fase Darurat
-
Jembatan Vital Aceh Dibuka Lagi, Akses Jalan Nasional Medan-Banda Aceh Normal
-
Laga Krusial Lawan PSM: Hodak Minta Bobotoh Jadi 'Pemain ke-12' Tanpa Harus Lakukan Ini
-
Kembali Kirim Tim Kemanusiaan, Gubernur Sulsel Bantu Aceh Timur Rp1 Miliar
-
Cerita Desa Santa Klaus yang Ramai Dikunjungi Warga Toraja