Muhammad Yunus
Selasa, 21 Oktober 2025 | 12:57 WIB
Muhammad Habib, siswa Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Sulawesi Selatan saat berziarah ke makam ayahnya [Suara.com/Istimewa]
Baca 10 detik
  • Lima hari setelah pengumuman kelulusan ayah meninggal dunia
  • Selama lima bulan. Tidak boleh keluar, tidak boleh pulang.
  • Ia memeluk batu nisan seperti ingin memeluk sosok yang selama ini hanya hadir dalam ingatan

Ia berziarah ke makam ayahnya di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.

Muhammad Habib, siswa Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Sulawesi Selatan saat berziarah ke makam ayahnya [Suara.com/Istimewa]

Ia tak sendiri. Kepala SPN Batua, Kombes Pol Syamsu Ridwan, turut mendampingi perjalanannya.

Dari wajahnya yang tegas, ada sorot haru saat menyaksikan anak didiknya itu menunduk di depan pusara ayahnya.

Dalam video yang kemudian viral di media sosial, Habib tampak menatap nisan ayahnya lama sekali.

Ia mencium tanah, menaruh topi polisi di atas makam, lalu memberi hormat dengan sikap sempurna.

Setelah itu, ia tersungkur, menangis tersedu-sedu. Suara tangisnya pecah di sela-sela doa.

Ia memeluk batu nisan seperti ingin memeluk sosok yang selama ini hanya hadir dalam ingatan.

"Saya cuma mau bilang kalau saya sudah lulus, Pak. Saya sudah pakai seragam ini," katanya lirih di hadapan pusara ayahnya.

Kini, setiap kali ia rindu ayahnya, Habib kerap menatap topi polisinya lama-lama. Topi yang ia letakkan di nisan ayahnya itu bukan sekadar simbol profesi, tapi pengingat janji.

Baca Juga: Anak-Anak Ikut Demo Tolak PLTSa di Makassar

Janji untuk tetap kuat, jujur, dan mengabdi dengan hati.

"Kalau saya lelah latihan, saya ingat ayah. Dulu beliau yang selalu ingatkan saya buat belajar. Sekarang saya ingin buktikan, saya bisa jadi polisi yang beliau banggakan," kata Habib.

Bagi banyak orang, kisah Muhammad Habib adalah potret sederhana tentang perjuangan yang tak selalu manis. Tentang kehilangan yang justru menyalakan semangat baru.

Momen itu membuat banyak orang yang menonton video ikut menitikkan air mata.

Bukan hanya karena kesedihannya, tapi karena ketulusan cinta seorang anak yang terus berbakti meski orang tuanya telah tiada.

Kepala SPN Batua, Kombes Pol Syamsu Ridwan mengaku tergerak melihat keteguhan hati Habib.

Load More