Muhammad Yunus
Minggu, 05 Oktober 2025 | 14:35 WIB
Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman bersama Bupati Bone, Andi Asman Sulaiman, meluncurkan kebun hortikultura terintegrasi di Kecamatan Tanete Riattang Barat, Kabupaten Bone, Sabtu (4/10/2025) [Suara.com/Humas Pemprov Sulsel]
Baca 10 detik
  • Kehadiran kebun ini diharapkan mampu menjadi penopang utama penyediaan bahan pangan sehat dan berkualitas
  • Khususnya bagi kebutuhan dapur umum MBG di Sulawesi Selatan
  • Strategi memberdayakan petani serta pelaku UMKM di daerah

SuaraSulsel.id - Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman bersama Bupati Bone, Andi Asman Sulaiman, serta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) meluncurkan kebun hortikultura terintegrasi di Kecamatan Tanete Riattang Barat, Kabupaten Bone, Sabtu (4/10/2025).

Kebun yang berada di kawasan Watang Palakka, Bumi Arung Palakka ini disiapkan khusus untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang merupakan salah satu agenda prioritas Asta Cita pemerintah pusat.

Kehadiran kebun ini diharapkan mampu menjadi penopang utama penyediaan bahan pangan sehat dan berkualitas, khususnya bagi kebutuhan dapur umum MBG di Sulawesi Selatan.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Andi Sudirman menegaskan pentingnya peran Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau unit dapur umum dalam menyerap produk pangan lokal.

Menurutnya, kebijakan tersebut bukan hanya soal memenuhi kebutuhan program MBG, tetapi juga bagian dari strategi memberdayakan petani serta pelaku UMKM di daerah.

“SPPG atau unit dapur harus mengutamakan pangan lokal. Dengan begitu, petani kita bisa merasakan manfaat langsung dari program ini, sekaligus memberi ruang lebih luas bagi UMKM untuk berkembang,” tegas Andi Sudirman.

Ia menambahkan, pemanfaatan hasil pertanian lokal juga merupakan langkah untuk menjaga kualitas bahan pangan yang digunakan.

Dengan begitu, distribusi makanan bergizi yang sampai ke anak-anak sekolah tetap terjamin, sekaligus memastikan hasil panen petani tidak terbuang percuma.

“Kalau kita andalkan produk lokal, maka yang untung bukan hanya sekolah dan anak-anak penerima program, tapi juga petani dan UMKM yang ikut bergerak. Ini akan menciptakan siklus ekonomi yang sehat,” tambahnya.

Baca Juga: Ketua PKK Sulsel Beri Hadiah Rp300 Juta di Jambore PKK 2025

Program kebun hortikultura terintegrasi ini juga dipandang sebagai upaya memperkuat sinergi antara sektor pertanian, pendidikan, dan usaha kecil menengah.

Dengan pola terintegrasi, pasokan bahan pangan untuk MBG dapat dipantau, dikelola, dan disalurkan lebih efektif.

Bupati Bone, Andi Asman Sulaiman, menyampaikan apresiasinya atas perhatian pemerintah provinsi dalam menggerakkan perekonomian daerah melalui kebijakan berbasis pangan lokal.

Ia berharap, Bone sebagai salah satu lumbung pangan di Sulsel dapat menjadi contoh daerah lain dalam mendukung program nasional ini.

“Ini bukan hanya soal gizi, tapi juga bagaimana program ini bisa memberikan dampak ekonomi nyata bagi masyarakat,” tutup Gubernur Sulsel.

Load More