- Kisruh pembayaran gaji salah satu alasan pelatih PSM mundur
- Manajemen mengakui masih ada tunggakan pembayaran kepada staf dan pemain
- Manajemen tidak mau menjelaskan secara rinci berapa besar tunggakan
Pelatih berusia 44 tahun itu juga menegaskan bahwa keputusannya mundur diambil pada masa jeda internasional agar klub punya waktu mencari pelatih baru sebelum laga lanjutan Liga 1 pada 19 Oktober mendatang.
Meski hubungannya dengan manajemen berakhir pahit, Tavares menegaskan bahwa dirinya tetap bangga dengan pencapaian yang diraih bersama PSM.
Di bawah asuhannya, PSM berhasil menorehkan sejarah sebagai juara Liga Indonesia 2022/23 setelah penantian 23 tahun.
Selain itu, Juku Eja juga tampil hingga final Piala AFC Zona ASEAN 2022/23, mencatat 10 poin di fase grup Piala AFC 2023/24, hingga melaju ke semifinal ASEAN Club Championship 2024/25.
"Selama tiga tahun terakhir, PSM adalah klub Indonesia dengan penampilan internasional terbaik, meski selalu bermain di luar Sulawesi," ucapnya.
Ia menambahkan, PSM juga berhasil melahirkan skuad muda yang berkontribusi besar bagi tim nasional, baik di level junior maupun senior.
"Saya pergi dengan rasa sakit, tetapi juga dengan kebanggaan. PSM Makassar akan selalu ada di hati saya," kata Tavares.
Kabar mundurnya Tavares mendapat respons dari berbagai pihak, termasuk mantan manajer PSM, Munafri Arifuddin. Meski tak lagi berada dalam struktur manajemen, ia berharap polemik ini segera diselesaikan.
"Saya berharap mudah-mudahan dia masih bisa bertahan di PSM," ujar Appi, sapaan akrabnya.
Baca Juga: Lengkap! Ucapan Emosional Perpisahan Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares
Appi juga menilai Tavares punya kontribusi besar bagi kebangkitan Yuran Fernandes dan kawan-kawan dalam tiga tahun terakhir, meski dengan segala keterbatasan.
Beberapa tahun ini, PSM memang sedang menghadapi tantangan berat.
Bukan hanya dalam urusan teknis di lapangan, tetapi juga dalam menjaga stabilitas finansial dan kepercayaan para pemain.
Kehilangan Tavares dipastikan menjadi pukulan tersendiri mengingat sang pelatih telah membawa klub meraih berbagai pencapaian penting. Tak hanya di liga dalam negeri tapi juga internasional.
Menjelang jadwal kompetisi yang padat, manajemen pun dituntut segera menemukan pengganti sepadan.
Sekaligus menyelesaikan tunggakan gaji agar tidak menimbulkan masalah baru di kemudian hari.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Ketua PKK Sulsel Beri Hadiah Rp300 Juta di Jambore PKK 2025
-
Berapa Bulan Gaji Pemain PSM Makassar Belum Dibayar? Ini Pengakuan Manajemen
-
3 Tersangka Perumda Palu Dijebloskan ke Penjara!
-
Penampakan Ulat di Sayur Brokoli MBG Siswa SD Makassar
-
Detik-Detik Bocah 3 Tahun Terjatuh ke Laut di Pantai Losari