Muhammad Yunus
Jum'at, 03 Oktober 2025 | 15:32 WIB
Siswa SD di Makassar temukan ulat di menu Makan Bergizi Gratis yang dibagikan [SuaraSulsel.id/Istimewa]
Baca 10 detik
  • Ulat ditemukan di salah satu porsi makanan siswa
  • Sekolah langsung melaporkan kejadian itu ke tim dapur penyedia makanan
  • Sekolah juga pernah menerima makanan berbau dan basi

SuaraSulsel.id - Sebuah insiden terjadi di SD Maricayya II, Makassar. Saat program Makan Bergizi Gratis (MBG) dibagikan kepada siswa.

Seorang murid kelas V menemukan seekor ulat di sayur brokoli yang disajikan. Meski demikian, pihak sekolah memastikan peristiwa ini langsung ditindaklanjuti dan tidak mengganggu jalannya program.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Sekolah, Sri Wahyuni (41) mengakui temuan itu terjadi pada Rabu, 1 Oktober 2025 saat jam istirahat pertama.

Saat itu, sekitar 150 siswa menerima jatah makan siang sebagaimana biasanya. Namun salah satu nampan berisi lauk brokoli ditemukan tidak bersih sempurna.

"Kemungkinan sayurnya tidak dibersihkan dengan baik sehingga ada ulat yang tertinggal," kata Sri Wahyuni, Jumat 3 Oktober 2025.

Menurutnya, ulat hanya ditemukan di satu porsi makanan. Anak-anak yang menemukan memilih tidak memakan sayur tersebut, tapi tetap menghabiskan menu lain yang tersedia.

"Tidak semua dapat ulat. Hanya satu nampan di kelas V, kebetulan sayurnya brokoli," jelasnya.

Sri menuturkan, pihak sekolah langsung melaporkan kejadian itu ke tim dapur penyedia makanan. Ia berharap kasus serupa tidak terulang.

"Langsung kami konsultasikan dan laporkan. Alhamdulillah menjadi bahan evaluasi untuk tim dapur," katanya.

Baca Juga: Detik-Detik Bocah 3 Tahun Terjatuh ke Laut di Pantai Losari

Ia menambahkan, selama ini program MBG di sekolahnya berjalan baik. Insiden ulat pada sayuran ini merupakan yang pertama.

Namun, sebelumnya sekolah juga pernah menerima makanan dengan kualitas yang kurang baik.

"Kalau berbau atau basi, pernah sekali dua kali. Itu juga sudah kami laporkan," ujarnya.

Jika menemukan makanan yang dianggap kurang layak, pihak sekolah biasanya segera mengarahkan siswa untuk tidak mengonsumsinya.

Di sekolah yang dipimpinnya, sekitar 150 siswa mendapatkan jatah makan bergizi setiap hari. Mulai Senin hingga Jumat. Menu makanan biasanya tiba sebelum jam istirahat.

"Biasanya datang jam 8, jadi saat istirahat pertama sudah bisa dimakan. Kalau kurang layak, langsung kami arahkan jangan dimakan kalau aromanya kurang bagus" terang Sri.

Load More