Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Sabtu, 14 Juni 2025 | 05:24 WIB
Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana (tengah) menujukkan barang bukti didampingi jajarannya saat rilis pengungkapan kasus tawuran antarkelompok di Mapolrestabes Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (13/6/2025) [Suara.com/ANTARA]

Tawuran antarkelompok ini diketahui bermula dari aktivitas media sosial.

Mereka menyebut pertemuan untuk tawuran sebagai "COD", yaitu janjian di satu tempat untuk saling serang.

Usai tawuran, mereka merekam video aksi brutal tersebut dan menyiarkannya secara langsung (live) di media sosial seperti TikTok, Facebook, atau Instagram.

“Video live itu mereka sebarkan kemana-mana. Sayangnya, ini malah jadi tontonan yang menginspirasi kelompok remaja lainnya untuk melakukan hal serupa,” kata Arya.

Baca Juga: Uji Kenyamanan Transportasi Publik Makassar: Bima Arya Naik Pete-Pete & Becak

Kapolrestabes Makassar mengimbau orang tua agar lebih waspada dan memantau aktivitas media sosial anak-anak mereka.

Sebab, konten kekerasan seperti ini bisa mendorong anak meniru dan melakukan tindakan berbahaya.

“Jangan sampai pola tawuran ini jadi tren baru yang merusak masa depan generasi muda,” tegas Arya.

Pihak kepolisian juga mengajak tokoh masyarakat, sekolah, dan instansi pendidikan untuk bersama-sama menekan angka kekerasan di kalangan remaja.

Peran orang tua dalam pengawasan digital dinilai sangat penting untuk mencegah anak-anak terjerumus ke dalam aksi kriminal.

Baca Juga: Korupsi Jalur Kereta Api Sulsel, KPK Dalami Hal Ini

Kasus ini menjadi peringatan keras terhadap bahaya penyalahgunaan media sosial di kalangan remaja.

Dari konten tantangan hingga aksi brutal, semuanya berpotensi merusak moral dan masa depan anak muda.

Pemerintah daerah dan kepolisian setempat akan memperkuat patroli rutin di titik-titik rawan tawuran.

Selain itu, edukasi tentang penggunaan media sosial secara bijak juga akan digalakkan melalui sekolah dan komunitas pemuda.

Dengan proses hukum yang berjalan tegas, diharapkan kasus serupa tidak terulang di kemudian hari.

Tawuran antarkelompok bukan hanya melukai pihak lawan, tapi juga mengorbankan masa depan pelakunya.

Load More