Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Senin, 09 Juni 2025 | 16:08 WIB
Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail saat meninjau Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Talumelito di Kabupaten Gorontalo, Senin (9/6/2025) [Suara.com/ANTARA/HO-Kominfotik Provinsi Gorontalo]

Terdiri dari 14 rumah sakit, 96 puskesmas, dan 37 klinik yang aktif beroperasi setiap hari.

Dari seluruh fasyankes itu, diperkirakan menghasilkan 2.375 kilogram limbah medis per hari.

Artinya, total limbah medis mencapai sekitar 856 ton per tahun, yang harus dikelola secara aman.

Gubernur menegaskan pentingnya sistem pengelolaan terpadu untuk menghadapi tantangan lingkungan ke depan.

Baca Juga: Murid Dipukul Kepala Sekolah? DPRD Gorut Ngamuk, Janji Usut Tuntas!

“Kalau pengelolaan sampah dan limbah kita benahi sekarang, manfaatnya bisa dirasakan jangka panjang,” ujarnya.

Pemerintah juga akan memperkuat edukasi kepada masyarakat soal pengelolaan sampah sejak dari rumah tangga.

Partisipasi masyarakat menjadi kunci agar upaya pemerintah tak sia-sia dan berjalan berkesinambungan.

Kampanye pilah sampah, penggunaan kembali barang bekas, dan daur ulang harus terus digaungkan.

“Kesadaran publik jadi faktor penting. Tanpa partisipasi warga, kita sulit wujudkan Gorontalo yang bersih,” ujar Alvian.

Baca Juga: SIEJ Sulsel: Jangan Biarkan Idul Adha Jadi 'Pesta' Sampah Plastik

TPA Talumelito akan dijadikan percontohan pengelolaan sampah terpadu di wilayah timur Indonesia.

Langkah ini sejalan dengan visi Gubernur membangun Gorontalo hijau, modern, dan berkelanjutan.

Dengan kolaborasi lintas sektor, Pemprov Gorontalo optimistis bisa menyelesaikan persoalan sampah secara menyeluruh.

Load More