SuaraSulsel.id - Organisasi Society of Indonesian Environmental Journalists (SIEJ) atau organisasi Jurnalis Lingkungan Indonesia menyerukan masyarakat mengurangi menggunakan kantong plastik sekali pakai.
Selain menambah jumlah sampah plastik juga berdampak terhadap lingkungan dan kesehatan serta sulit diurai tanah.
"Kami serukan agar masyarakat ikut serta menjaga lingkungan dengan tidak selalu memakai kantong plastik. Karena, jika terus digunakan akan menjadi sampah yang nantinya berdampak bencana," ujar Koordinator Simpul SIEJ Sulawesi Selatan Darwin Fatir di Makassar, Kamis 5 Juni 2025.
Memperingati Hari Lingkungan Hidup jatuh pada hari ini, 5 Juni 2025, SIEJ Sulsel juga mengajak seluruh pihak tidak memakai kantong plastik kresek.
Untuk dijadikan wadah menerima daging kurban pada Hari Raya Idul Adha 1446 Hijiriah pada, Jumat 6 Juni 2025.
Darwin menyarankan agar para pemberi maupun penerimaan daging hewan kurban menggunakan wadah ramah lingkungan seperti besek dari anyaman bambu.
Wadah besi maupun baskom plastik serta kantong kain untuk menampung dan membawa daging kurban.
Dari data Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Diskeswan) Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mencatat, ada 136.817 ribu hewan siap kurban.
Artinya, dapat dibayangkan berapa juta kantong plastik digunakan menampung daging yang pada akhirnya menjadi sampah plastik.
Baca Juga: Hapus Dosa 2 Tahun, Apa Itu Puasa Arafah? Niat dan Waktu Melaksanakan
"Oleh karena itu, kami mendorong panitia kurban menggunakan wadah ramah lingkungan saat membagikan daging kurban, tidak pakai kantong plastik. Ini sebagai upaya pencegahan bertambahnya sampah plastik yang kian hari semakin sulit dikendalikan," tuturnya menekankan.
Data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), jumlah timbunan sampah secara nasional pada pertengahan 2025 diperkirakan mencapai 33,621 juta ton per tahun.
Dengan 39,91 persen atau 13,417 juta ton tidak terkelola dengan baik. Bahkan diperkirakan, 800.000 ton sampah plastik mengalir ke laut.
Sedangkan jumlah sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Manggala, Antang, Kota Makassar, Sulsel dari data Dinas Lingkugan Hidup (DLH) Pemkot Makassar pada 2021 mencapai 868 ton per hari, kemudian meningkat pada 2022 sebanyak 905 ton per hari.
Seiring perkembangan jaman, jumlah sampah terus meningkat tajam. Tercatat, pada 2024 produksi sampah terus meningkat hingga menembus di angka 4,1 juta ton per tahun masuk ke TPA.
DLH mencatat, setiap orang di Makassar diperkirakan menghasilkan sampah sekitar 0,6 gram-1 gram per hari.
Bila melihat jumlah penduduk khusus di Kota Makassar pada 2024 sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) per Februari 2025 sebanyak 1,477 juta lebih.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Duel Mobil Murah Honda Brio vs BYD Atto 1, Beda Rp30 Jutaan tapi ...
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
- 7 Rekomendasi Tablet Murah Memori 256 GB Mulai Rp 2 Jutaan, Ada Slot SIM Card
Pilihan
-
Braakk! Bus Persib Bandung Kecelakaan di Thailand, Pecahan Kaca Berserakan
-
5 Rekomendasi HP Realme RAM 8 GB Memori 256 GB di Bawah Rp 4 juta, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Gerai Tinggal 26, Stok Expired Menggunung! Akuisisi TGUK Penuh Drama
-
5 Curhatan Jokowi di Depan Alumni UGM: Serangan Tak Cuma Ijazah, Merembet Sampai KKN Fiktif
-
Sisi Lain Muhammad Ardiansyah: Tangguh di Bawah Mistar, Bucin ke Pacar
Terkini
-
Terbongkar! 49 Mobil Dinas DPRD Makassar Raib, Dikembalikan Paksa
-
BRI Permudah Pengajuan Kartu Kredit Tanpa ke Kantor Cabang: Bonus Penawaran Istimewa dan Voucher
-
Pemprov Sulsel Hadirkan Dokter Spesialis ke Pulau Terpencil
-
Kampus di Makassar Diwarnai Razia Mahasiswa dan Ajakan Perang
-
Kejati Sulsel Tetapkan 4 Tersangka Baru Kredit Fiktif Bank BUMN