Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Kamis, 05 Juni 2025 | 09:56 WIB
Ilustrasi daging kurban: Organisasi Jurnalis Lingkungan Indonesia menyerukan agar para pemberi maupun penerimaan daging hewan kurban menggunakan wadah ramah lingkungan seperti besek dari anyaman bambu [Suara.com/Muhammad Yunus]

SuaraSulsel.id - Organisasi Society of Indonesian Environmental Journalists (SIEJ) atau organisasi Jurnalis Lingkungan Indonesia menyerukan masyarakat mengurangi menggunakan kantong plastik sekali pakai.

Selain menambah jumlah sampah plastik juga berdampak terhadap lingkungan dan kesehatan serta sulit diurai tanah.

"Kami serukan agar masyarakat ikut serta menjaga lingkungan dengan tidak selalu memakai kantong plastik. Karena, jika terus digunakan akan menjadi sampah yang nantinya berdampak bencana," ujar Koordinator Simpul SIEJ Sulawesi Selatan Darwin Fatir di Makassar, Kamis 5 Juni 2025.

Memperingati Hari Lingkungan Hidup jatuh pada hari ini, 5 Juni 2025, SIEJ Sulsel juga mengajak seluruh pihak tidak memakai kantong plastik kresek.

Baca Juga: Hapus Dosa 2 Tahun, Apa Itu Puasa Arafah? Niat dan Waktu Melaksanakan

Untuk dijadikan wadah menerima daging kurban pada Hari Raya Idul Adha 1446 Hijiriah pada, Jumat 6 Juni 2025.

Darwin menyarankan agar para pemberi maupun penerimaan daging hewan kurban menggunakan wadah ramah lingkungan seperti besek dari anyaman bambu.

Wadah besi maupun baskom plastik serta kantong kain untuk menampung dan membawa daging kurban.

Dari data Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Diskeswan) Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mencatat, ada 136.817 ribu hewan siap kurban.

Artinya, dapat dibayangkan berapa juta kantong plastik digunakan menampung daging yang pada akhirnya menjadi sampah plastik.

Baca Juga: 7 Tips Menata Ruang Tamu: Idul Adha Terasa Lebih Nyaman dan Berkesan

"Oleh karena itu, kami mendorong panitia kurban menggunakan wadah ramah lingkungan saat membagikan daging kurban, tidak pakai kantong plastik. Ini sebagai upaya pencegahan bertambahnya sampah plastik yang kian hari semakin sulit dikendalikan," tuturnya menekankan.

Data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), jumlah timbunan sampah secara nasional pada pertengahan 2025 diperkirakan mencapai 33,621 juta ton per tahun.

Dengan 39,91 persen atau 13,417 juta ton tidak terkelola dengan baik. Bahkan diperkirakan, 800.000 ton sampah plastik mengalir ke laut.

Sedangkan jumlah sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Manggala, Antang, Kota Makassar, Sulsel dari data Dinas Lingkugan Hidup (DLH) Pemkot Makassar pada 2021 mencapai 868 ton per hari, kemudian meningkat pada 2022 sebanyak 905 ton per hari.

Seiring perkembangan jaman, jumlah sampah terus meningkat tajam. Tercatat, pada 2024 produksi sampah terus meningkat hingga menembus di angka 4,1 juta ton per tahun masuk ke TPA.

DLH mencatat, setiap orang di Makassar diperkirakan menghasilkan sampah sekitar 0,6 gram-1 gram per hari.

Bila melihat jumlah penduduk khusus di Kota Makassar pada 2024 sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) per Februari 2025 sebanyak 1,477 juta lebih.

Load More