Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Selasa, 03 Juni 2025 | 21:05 WIB
Ilustrasi - Warga berada di kawasan dilarang merokok [Suara.com/ANTARA]

- Infeksi saluran pernapasan berulang

Rokok Elektrik dan Dampaknya terhadap Lingkungan Sekitar

Bahaya rokok elektrik bukan hanya dirasakan oleh pengguna aktif, tetapi juga oleh orang-orang di sekitarnya.

Asap yang dihasilkan akan mengendap di benda-benda seperti baju, tirai, sofa, bahkan mainan anak-anak, yang kemudian dikenal sebagai thirdhand smoke.

Baca Juga: Pasien Anak Rawat Inap Akibat Rokok Elektrik Melonjak 733 Persen Sejak 2020

Selain itu, secondhand smoke dari vape juga sama berbahayanya seperti rokok biasa.

Ini adalah asap yang dihirup oleh orang lain di sekitar perokok, yang dapat memicu kambuhnya penyakit pernapasan atau memperburuk kondisi paru yang sudah ada.

“Asap yang mengendap bisa menurunkan kualitas hidup dan meningkatkan risiko kematian. Termasuk asap dari rokok elektrik,” tegas Aditya.

Vape Bukan Pilihan Aman

Pandangan bahwa vape lebih aman dari rokok konvensional adalah mitos yang menyesatkan.

Baca Juga: Bea Cukai Musnahkan 1 Juta Batang Rokok Ilegal di Luwu Timur

Rokok elektrik tetap mengandung zat berbahaya yang dapat merusak paru-paru, memicu iritasi saluran napas, dan menimbulkan penyakit serius seperti PPOK, bronkitis, dan popcorn lung disease.

Apalagi, penggunaan rokok elektrik di kalangan remaja terus meningkat karena pengaruh iklan, rasa yang bervariasi, dan persepsi bahwa vape adalah gaya hidup modern.

Ini justru menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat.

Jika kamu ingin hidup lebih sehat, berhenti merokok — baik konvensional maupun elektrik — adalah langkah terbaik. Paru-paru hanya satu, dan tidak bisa diganti. Jangan korbankan masa depanmu hanya untuk kenikmatan sesaat.

Load More