Pemerintah, dunia pendidikan, dan sektor usaha perlu bersinergi agar setiap lulusan bisa memiliki akses yang lebih luas terhadap peluang kerja yang layak.
Di sisi lain, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan kini tengah menyusun roadmap ketenagakerjaan yang lebih responsif terhadap dinamika pasar kerja.
Fokus diarahkan pada sektor padat karya, pengembangan UMKM, serta perluasan kerja berbasis digital dan ekonomi kreatif.
Selain itu, perlindungan terhadap pekerja perempuan, buruh kontrak, dan kelompok rentan juga terus menjadi perhatian.
Pemerintah memastikan bahwa kebijakan yang dihasilkan tidak hanya pro-investasi, tetapi juga menjunjung tinggi hak dasar para pekerja.
Peringatan Hari Buruh tahun ini pun diharapkan menjadi ruang refleksi bersama. Tidak hanya bagi pemerintah, tapi juga bagi organisasi buruh, pelaku usaha, dan masyarakat umum untuk memperkuat solidaritas dan merumuskan solusi bersama atas tantangan ketenagakerjaan.
Dengan semangat kolaborasi, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan berkomitmen menjadikan pekerja sebagai pilar penting dalam pembangunan ekonomi daerah yang inklusif dan berkelanjutan.
Sekitar 2.000 anggota Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Sulawesi Selatan akan turun ke jalan dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day 2025, pada Rabu, 1 Mei mendatang.
Aksi ini akan dimulai dari Kantor DPD KSPSI dan Pintu II Kawasan Industri Makassar (KIMA), lalu dilanjutkan menuju Kantor DPRD Sulsel, Kantor Gubernur Sulsel, dan akan berakhir di area Fly Over AP Pettarani.
Baca Juga: May Day di Sulsel Damai: Pemerintah Buka Dialog Dengan Buruh
Meski digelar dalam bentuk demonstrasi terbuka, Ketua KSPSI Sulsel, Basri Abbas menegaskan bahwa aksi ini akan berlangsung secara damai dan tertib.
"Kami menyampaikan bahwa agenda aksi May Day 2025 di Makassar akan dilakukan dengan damai. Tidak ada provokasi-provokasi," ujar Basri, Rabu (30/4/2025).
Ia menjelaskan bahwa aksi ini akan diisi dengan orasi damai, pembacaan puisi, serta nyanyian yang menggambarkan semangat perjuangan dan solidaritas kaum buruh.
Setelah seluruh rangkaian aksi selesai, peserta akan membubarkan diri secara tertib dan damai.
Menurut Basri, aksi damai ini menjadi wujud kedewasaan serikat buruh dalam menyampaikan aspirasi.
May Day bukan hanya ajang demonstrasi, tetapi juga ruang refleksi atas perjuangan para pekerja sekaligus momentum untuk membangun komunikasi yang konstruktif dengan pemerintah.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Terkini
-
4.047 PPPK Resmi Dilantik, Gubernur Sulsel: Ini Amanah Besar untuk Pelayanan Publik
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
135 Siswa SD di Kota Makassar Terima Seragam Gratis
-
Detik-detik Anggota TNI AU Tikam Pria Depan Istrinya, Korban Tewas!
-
Status Dipulihkan! Guru Rasnal dan Abdul Muis Kembali Aktif Jadi ASN