SuaraSulsel.id - Masyarakat kembali dibuat resah dengan peredaran MinyaKita yang tidak hanya dijual di atas harga eceran tertinggi (HET), tetapi juga diduga memiliki volume yang kurang dari seharusnya.
Temuan ini mengemuka setelah Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Jaya Lenteng Agung, Jakarta Selatan, pekan lalu.
Dalam sidak tersebut, ditemukan bahwa volume minyak goreng yang seharusnya 1 liter, justru hanya berkisar antara 750 hingga 800 mililiter.
Hal ini tentu mengecewakan masyarakat yang berharap mendapatkan minyak goreng dengan harga terjangkau sesuai takaran yang benar.
Baca Juga: Lagi, Alat Kelamin Warga Kota Parepare Bengkak dan Infeksi Setelah Suntik Minyak Kemiri
Namun, berbeda dengan yang terjadi di Makassar. Suara.com melakukan pengujian mandiri dengan menakar volume MinyaKita kemasan 1 liter menggunakan gelas takar yang dibeli di Pasar Terong, salah satu pasar terbesar di Kota Makassar.
Sampel minyak diambil dari dua produsen berbeda, yakni CV Sumatera Gowa dan PT Usaha Makmur.
Hasilnya, ukuran minyak goreng subsidi ini sesuai dengan takaran yang tertera pada kemasan, yakni benar-benar 1 liter.
Harga MinyaKita di Pasar Melebihi HET
Meskipun dari segi takaran sudah sesuai standar, masalah lain yang muncul adalah harga jualnya yang melampaui HET yang ditetapkan pemerintah.
Baca Juga: Minyak Goreng Kembali Langka di Sulawesi Selatan, Harga Melonjak
Berdasarkan pantauan di beberapa pasar tradisional di Makassar, harga MinyaKita dijual dengan harga Rp18.000 per liter, padahal HET yang tertera pada kemasan hanya Rp15.700 per liter.
"Belinya saja Rp16.000 per liter dari distributor. Kalau dijual sesuai HET, rugi kita," ujar Asrani, salah satu pedagang di Pasar Terong, pada 10 Maret 2025.
Ia mengaku bahwa sejak awal, mereka tidak pernah mendapatkan atau menjual kembali MinyaKita dengan harga sesuai HET yang ditetapkan pemerintah.
Bahkan, kenaikan harga yang terjadi saat bulan puasa ini membuat harga MinyaKita lebih tinggi dari biasanya.
"Biasanya kita jual Rp17.500 per liter, ini naik karena bulan puasa. Tapi untungnya juga tetap kecil," jelasnya.
Kenaikan harga ini tentu membebani masyarakat, terutama bagi mereka yang bergantung pada minyak goreng bersubsidi untuk kebutuhan sehari-hari.
Berita Terkait
Terpopuler
- Drawing Round 4 Kualifikasi Piala Dunia: Timnas Indonesia Masuk Pot 3, Siapa Lawannya?
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Berdesain Mewah: Harga Mulai Rp 60 Jutaan
- 6 Mobil Bekas Sedan di Bawah Rp30 Jutaan: Perawatan Mudah, Lunas Tanpa Cicilan
- 3 Negara yang Sebaiknya Tidak Jadi Lawan Timnas Indonesia di Round 4, Potensi Gangguan Non Teknis
- 8 Pilihan Bedak yang Semakin Berkeringat Semakin Bagus, Harga Mulai Rp32 Ribuan!
Pilihan
-
Daftar 13 Negara yang Lolos ke Piala Dunia 2026: Masih Ada Tempat Buat Timnas Indonesia
-
Shin Tae-yong Masuk Rumah Sakit, Sempat Komentari Timnas Indonesia vs Jepang
-
7 HP di Bawah Rp2 Juta Memori 128 GB: Kamera Resolusi Tinggi, Aman Simpan Dokumen
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Berdesain Mewah, Mulai Rp 65 Jutaan dan Cocok untuk Anak Muda!
-
Striker Jepang Akui Mudah Bikin Gol Indah ke Gawang Timnas Indonesia
Terkini
-
Terungkap! Begini Cara Mantan Dirut PDAM Makassar Kelola Dana Cadangan Rp14 Miliar
-
Warga Hentikan Pembangunan Musala Dekat Patung Tuhan Yesus Tertinggi di Dunia
-
Tangis Honorer Sulsel: 'Dibuang Setelah Tidak Lolos PPPK'
-
22 Jemaah Haji Embarkasi Makassar Tidak Bisa Kembali ke Tanah Air
-
3 Mantan Stafsus Nadiem Makarim yang Akan Diperiksa Kejagung Besok