SuaraSulsel.id - Sawit ternyata bisa diolah jadi produk bernilai lebih. Tidak meluluh jadi bahan baku utama minyak goreng saja.
Di tangan pelaku Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM), sawit bisa diolah jadi banyak hal. Seperti helm, pakaian, sendal dan sepatu, kosmetik, hingga batik.
Sejumlah produk tersebut dipamerkan pada semarak UKMK Sawit di Makassar, Kamis, 1 Agustus 2024.
Direktur Perencanaan dan Pengelolaan Dana, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Kabul Wijayanto mengatakan komoditas kelapa sawit terus memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian Indonesia. Termasuk untuk pelaku usaha kecil, menengah dan koperasi atau UKMK.
Kabul menjelaskan kelapa sawit merupakan penyumbang terbesar untuk ekspor non-migas Indonesia.
Dari data tahun 2023, nilai ekspor non-migas mencapai US$242,87 miliar, dan sekitar US$28,45 miliar berasal dari ekspor lemak dan minyak hewan/nabati, termasuk minyak kelapa sawit.
Harga minyak kelapa sawit (CPO) sekarang ini juga cenderung stabil dan tidak mengalami kenaikan yang signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
"Itu dari segi ekonomi. Dari segi sosial juga bisa mengurangi angka kemiskinan. Masyarakat daerah sentra sawit itu pendapatan mereka meningkat karena dibangunkan infrastruktur," ujarnya.
Kata Kabul, walau selama ini sawit banyak dipersepsi buruk, tapi, sejatinya ada banyak manfaat yang dihasilkan komoditas ini.
Baca Juga: Modal Usaha Tanpa Bunga Bagi UMKM Perempuan dan Disabilitas di Indonesia Timur
Tidak hanya bagi perusahaan, tapi UMKM pun bisa memanfaatkan dan mengolahnya menjadi berbagai produk bernilai jual.
"Selama ini kita juga hanya menggunakan bahan mentahnya saja dan tidak diproses menjadi turunan-turunannya. Tapi sekarang sudah ada manfaat lebih yang dirasakan. Kita bisa mempromosikan kebaikan sawit lewat produk UMKM," jelasnya.
Kabul menyebutkan BPDPKS juga terus mendorong para pelaku UKMK untuk berinovasi memanfaatkan komoditas sawit. Terutama di Sulawesi Selatan yang punya potensi cukup besar.
"Potensi pengembangannya di Sulawesi Selatan cukup besar. Di Luwu Utara dan Luwu Timur ini potensinya besar dan mesti dikembangkan," kata Kabul.
Ia juga mengungkapkan pihaknya terus membuka peluang dengan berbagai perguruan tinggi, asosiasi, dan berbagai mitra lain. Diharapkan dengan berbagai sinergi itu, manfaat sawit semakin dirasakan.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Inilah Daftar Gaji Minimum Pekerja di Kota Makassar Mulai 2026
-
Stok Aman, Harga Agak Goyah: Cek Harga Bahan Pokok di Palu Jelang Natal & Tahun Baru 2026
-
Gubernur Sulsel Groundbreaking 'Jalan Tol' 35 KM Hubungkan Luwu Timur dan Sulawesi Tengah
-
BI Sultra Siapkan Rp980 Miliar Uang Tunai untuk Nataru 2025/2026
-
Makassar Bidik 6,18 Juta Wisatawan di 2025, Apa Strateginya?