SuaraSulsel.id - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia Profesor Taruna Ikrar menyebut Sulawesi Selatan bukanlah lumbung skincare abal-abal.
Kasus serupa banyak terjadi hampir di seluruh daerah.
"Bukan hanya Sulsel. Kami melakukan penindakan di Medan, Pekanbaru, Jambi, dan terakhir di Kalimantan Timur. Jadi kesimpulannya, seluruh Indonesia. Kenyataannya Sulsel ini bukanlah lumbung skincare abal-abal," kata Taruna saat membawakan kuliah umum di Universitas Hasanuddin Makassar, Senin, 23 Desember 2024.
Hal tersebut dikatakan Prof Ikrar menanggapi banyaknya produk kosmetik di Sulsel yang dianggap mengandung bahan berbahaya seperti merkuri.
Tiga pemilik atau owner bahkan sudah ditetapkan tersangka sejak bulan November, tapi belum ditahan.
Taruna menyebut, pemberitaan soal skincare abal-abal di Sulsel lebih nyaring karena faktor media sosial.
Padahal, penindakan untuk pengusaha kosmetik bandel sebenarnya dilakukan di daerah lain.
"Sebetulnya bukan hanya Sulsel. Di semua daerah kita penindakan. Tapi seberapa pun kuatnya mereka (pengusaha), kita akan lawan terus karena ini berbahaya," jelasnya.
Ia pun mengimbau masyarakat untuk tidak nekat menggunakan kosmetik tanpa izin edar dari BPOM demi terlihat cantik. Menurutnya, hal tersebut bisa menimbulkan penyakit berbahaya seperti kanker kulit dan hati.
Baca Juga: Modus Licik Pengusaha Skincare Makassar Lolos BPOM, Kini Terancam UU Pencucian Uang
Daftar produk kecantikan yang telah ternotifikasi di BPOM dapat dicek melalui aplikasi BPOM Mobile atau melalui situs cekbpom.pom.go.id.
"Karena kosmetik ini sudah seperti kebutuhan primer, lebih penting dibanding makanan. Jadi kita mesti pastikan keamanannya," sebut Ikrar
Sebelumnya, Polda Sulawesi Selatan sudah menetapkan tiga tersangka kasus perdagangan skincare bermerkuri di Kota Makassar, Sulawesi Selatan sejak 13 November 2024.
Mereka adalah Mira Hayati, Mustadir Daeng Sila dan Agus Salim.
Walau sudah ditetapkan tersangka sebulan lebih, tiga orang ini belum ditahan. Bahkan mereka masih tampil flexing dan bebas memperjualbelikan produk secara daring.
Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Didik Supranoto yang dikonfirmasi kini enggan merespon.
Sebelumnya ia menyebut, para tersangka belum ditahan karena salah satu dari mereka sakit.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Terbaik, Ideal untuk Gaming dan Kerja Harian
-
HP Mau PHK 6.000 Karyawan, Klaim Bisa Hemat Rp16,6 Triliun
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
Terkini
-
Kejati Sulsel Geledah Kantor di Bogor Terkait Dugaan Mark-Up Nanas Rp60 Miliar
-
Ada 'Negara Baru" di Morowali, Tamsil Linrung: Tidak Boleh Dibiarkan
-
Gubernur Sulsel: Fokus Antisipasi Bencana Hidrometeorologi Saat Musim Hujan
-
Runway Bandara Arung Palakka Diperpanjang 21,9 Ha, Ini Dampaknya Bagi Ekonomi
-
Mengintip Nasib 30 Unit Pesawat N219 Pesanan Prabowo