SuaraSulsel.id - Mahasiswa korban pelecehan oleh dosen Fakultas Ilmu Budaya Unhas mengaku sangat sakit hati dengan ucapan staf Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual atau PPKS.
Bahkan hingga kini, belum ada permintaan maaf sekalipun terucap dari pihak satgas ataupun kampus Unhas.
"Dari kampus sudah tidak ada konfirmasi apapun. Bahkan permintaan maaf dari kampus dan salah satu oknum PPKS yang mengeluarkan kalimat yang membuat saya sakit hati tidak ada," ujar korban saat dikonfirmasi, Jumat 29 November 2024.
Selain sanksi berat, menurutnya, kampus juga perlu meminta maaf atas tindakan tenaga pendidiknya. "Dan saya rasa rektor juga sampai sekarang tidak ada suara," ucapnya.
Baca Juga: Beda Perlakuan Unhas ke Dosen Pelaku Pelecehan Seksual dan Mahasiswa Pesta Miras
Korban bilang berencana melaporkan kasus ini ke polisi. Namun, kondisinya saat ini masih rawat inap di rumah sakit.
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro pun meminta staf satuan tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) Universitas Hasanuddin untuk segera meminta maaf ke publik.
Ketua Satgas PPKS Unhas, Profesor Farida Patittingi mengatakan, menteri sudah tahu soal tangkapan layar percakapan lewat Whatsapp antara staf Satgas dan korban pelecehan seksual di Fakultas Ilmu Budaya (FIB). Chat tersebut bahkan viral di media sosial.
Staf satgas PPKS itu bernama Qaiatul Muallima. Dalam tangkapan layar yang beredar di media sosial, Qaiatul malah memihak ke dosen pelaku pelecehan seksual, Firman Saleh.
Ia juga menyalahkan korban yang memviralkan kasus ini di media sosial.
Baca Juga: Unhas Pecat Mahasiswa FIB yang Bela Korban Pelecehan Seksual oleh Oknum Dosen
"Kementerian meminta untuk staf tersebut membuat video permohonan maaf dan dipublish ke sosial media atas caranya menanggali chat tersebut kepada korban," kata Farida, Jumat, 29 November 2024.
Menurut Farida, chat tersebut atas inisiatif Qaiatul sendiri. Tidak mewakili satgas ataupun institusi.
"Chat itu inisiatif sendiri. Dia yang selalu chat dengan korban dan percakapannya mengalir begitu saja," ucapnya.
Farida menegaskan, satgas PPKS akan terus memperkuat mekanisme edukasi dan pelatihan internal untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim memahami dan menerapkan pendekatan yang berperspektif korban.
"Ini pengingat bagi kami semua untuk bekerja lebih baik dan lebih sensitif dalam menangani isu-isu kekerasan seksual," ucapnya.
Farida menambahkan satgas juga sudah merekomendasikan ke Rektor agar Firman Saleh diberhentikan sebagai dosen tetap dan ASN.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
Cinta Tak Berbalas! Ciro Alves Ingin Bertahan, Tapi Persib Diam
-
Kronologis Anak Kepsek di Bekasi Pukul Siswa SMP Gegara Kritik Dana PIP
-
LG Mundur, Danantara Investasi di Proyek Baterai Kendaraan Listrik Bareng CATL
-
Profil Pembeli SPBU Shell di Seluruh Indonesia: Citadel dan Sefas
-
Bareskrim Nyatakan Ijazah SMA dan Kuliah Asli, Jokowi: Ya Memang Asli
Terkini
-
5 Maklumat MUI Kota Makassar Terkait LGBT
-
Rumah Digeledah di Makassar Terkait Kasus Kredit PT Sritex
-
Selvi Ananda Dua Kali Salah: Sulawesi Disebut Sumatera, Ini Reaksi Hadirin
-
Dari Lomba Masak Jadi Jutawan: Kisah Inspiratif Ibu Rumah Tangga Ubah Kelor Jadi Cuan
-
20 Orang Jaga Sapi Kurban Presiden Prabowo! Ini Alasan Juventus Jadi Pilihan Istimewa