SuaraSulsel.id - Kebakaran yang melanda Kapal Umsini milik PT Pelni di pelataran 103 Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar, Kota Makassar menyisakan trauma bagi penumpang.
Tidak ada korban jiwa pada kasus ini, namun rasa takut masih menghantui mereka.
Di balik kepanikan dan trauma itu, rupanya ada cerita sedih bercampur lucu yang disaksikan oleh petugas pemadam kebakaran.
Saat petugas berusaha memadamkan api, rupanya ada seorang penumpang yang telat sadar sedang terjadi kebakaran.
Baca Juga: Embarkasi Makassar Berangkatkan Calon Haji Kloter Terakhir
Padahal ribuan penumpang sudah berlomba-lomba untuk turun. Bahkan ada penumpang yang nekat melompat ke laut.
Sirine dalam kapal juga telah dibunyikan sebagai tanda bahaya.
Namun, pria itu ternyata tertidur pulas di dek. Tidak mendengar suara sirine dan kepanikan penumpang dalam kapal.
Syukurnya, penumpang pria yang belum diketahui identitasnya itu bisa turun ke daratan dengan selamat.
Petugas Pemadam Kebakaran bahkan sempat kaget. Melihat masih ada penumpang yang berada di kapal saat operasi pemadaman sudah berjalan sekitar 30 menit.
Baca Juga: Begini Kondisi Penumpang yang Lompat Dari Atas KM Umsini Saat Terbakar
"Iya, ada cerita di balik kejadian itu. Waktu petugas sudah pemadaman kurang lebih 30 menit, ada penumpang yang baru turun lewat tangga kecil di buritan belakang. Waktu ditanya darimana, dia bilang ketiduran karena tidak ada yang bangunkan," ujar Kepala Bidang Operasional Pemadam Kebakaran Kota Makassar, Cakrawala, Senin, 10 Juni 2024.
Operasi kebakaran itu dipimpin oleh Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DamkarMat) Kota Makassar, Hasanuddin. Butuh waktu kurang lebih 2 jam untuk memastikan api benar-benar padam.
Hasanuddin saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya mendapat informasi api pertama kali muncul dari Dek 7, pada Minggu 9 Juni 2024, dini hari.
Saat itu, instalasi listrik tiba-tiba mati. Selanjutnya muncul percikan api yang merambat secara cepat sehingga terjadi kebakaran di area Dek 7.
Pada pukul 05.14 wita, seluruh penumpang dan ABK kapal berhasil dievakuasi.
Hasanuddin mengatakan, pihaknya langsung menerjunkan armada untuk memadamkan api. Ada 40 armada Damkar dan 200 personel yang diturunkan.
"Sekitar pukul 05.16, armada kami sudah ada di ARW 103 pelabuhan untuk memadamkan api," jelasnya.
Hampir dua jam pihak Damkar Makassar bersibaku dengan api. Sebagian personel bertugas mengarahkan penumpang agar tertib lewat pintu darurat.
"Jadi kami berjuang memadamkan api itu hampir dua jam. Mulai pukul 05.16 wita dan api berhasil dijinakkan sekitar pukul 07.10 wita," ungkap Hasanuddin.
Selanjutnya, pada pukul 07.12, tim DamkarMat melakukan pemeriksaan keadaan kapal. Tidak ada korban jiwa dari insiden terbakarnya kapal KM Umsini.
"Kerugian material diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Tapi sementara masih diselidiki," jelasnya.
Kasus ini juga sementara dalam penanganan otoritas pelabuhan bersama dengan Polres Pelabuhan Kota Makassar.
Kabag Operasional Polres Pelabuhan Kompol Lando mengatakan seluruh barang penumpang sudah diturunkan dan diserahkan ke pemiliknya. Beberapa diantaranya mengalami kerusakan.
"Memang ada beberapa barang penumpang yang rusak karena terkena air saat pemadaman. Syukurnya mereka memaklumi karena ini musibah," kata Lando.
Lando mengatakan para penumpang saat ini masih berada di ruang tunggu pelabuhan Soekarno Hatta. Mereka masih menunggu kapal yang akan berangkat pada hari Selasa, esok.
Ia pun mengimbau agar penumpang bisa waspada dan menjaga barang-barangnya dengan baik. Saat ini sudah ada 50 personel dari kepolisian yang disiagakan di lokasi.
"Sebab kemarin kami sempat mendapat laporan ada yang mencopet. Mereka memanfaatkan keramaian di pelabuhan," ucapnya.
Sekadar diketahui, Kapal Umsini adalah salah satu kapal penumpang milik PT Pelni.
Kapal berkapasitas 1.737 penumpang itu diproduksi oleh pabrik kapal asal Papenburg, Jerman, Meyer Werft.
Kapal KM Umsini ini merupakan kapal buatan tahun 1985 dan penamaannya diambil dari nama sebuah gunung yang terletak di Kabupaten Manokwari, Papua Barat.
Kapal ini melayani rute Kijang - Jakarta - Surabaya - Makassar - Bau-Bau - Maumere - Larantuka - Lewoleba - Kupang (PP).
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
-
Mengintip TPA Tamangapa, TPA Terbesar di Pulau Sulawesi
-
Kebakaran Hanguskan Rumah WNI di Tawau Malaysia, Konsulat RI Sigap Berikan Bantuan
-
Bias Antara Keadilan dan Reputasi, Mahasiswi Lapor Dosen Cabul Dituduh Halusinasi
-
Pramono Anung Sidak Lokasi Kebakaran, Jakarta Darurat Fasilitas Damkar?
-
Kebakaran Hebat di Panti Jompo Spanyol, 10 Orang Tewas
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
5 Rekomendasi HP Murah Mirip iPhone Terbaru November 2024, Harga Cuma Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Perintah Prabowo! Dua Proyek Bendungan di Sulsel Tidak Dilanjutkan
-
Dua Hari Satu Malam! Perjalanan Ekstrem Antar Logistik Pilkada ke Desa Terpencil di Sulsel
-
Terungkap! Sanksi Dosen Pelaku Pelecehan Seksual di Unhas Tidak Berat
-
Daftar Pemain PSM Makassar Dipanggil PSSI untuk Piala AFF 2024
-
Kinerja Cemerlang BRI: Sunarso Dedikasikan Penghargaan The Best CEO untuk Insan BRILiaN