Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Senin, 10 Juni 2024 | 14:30 WIB
Kapal Tunda (Tug Boat) milik PT Pelindo Jasa Maritim, memadamkan api di kapal penumpang KM Umsini di Pelabuhan Makassar, Minggu 9 Juni 2024 [SuaraSulsel.id/Pelindo IV]

SuaraSulsel.id - Kebakaran yang melanda Kapal Umsini milik PT Pelni di pelataran 103 Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar, Kota Makassar menyisakan trauma bagi penumpang.

Tidak ada korban jiwa pada kasus ini, namun rasa takut masih menghantui mereka.

Di balik kepanikan dan trauma itu, rupanya ada cerita sedih bercampur lucu yang disaksikan oleh petugas pemadam kebakaran.

Saat petugas berusaha memadamkan api, rupanya ada seorang penumpang yang telat sadar sedang terjadi kebakaran.

Baca Juga: Embarkasi Makassar Berangkatkan Calon Haji Kloter Terakhir

Padahal ribuan penumpang sudah berlomba-lomba untuk turun. Bahkan ada penumpang yang nekat melompat ke laut.

Sirine dalam kapal juga telah dibunyikan sebagai tanda bahaya.

Namun, pria itu ternyata tertidur pulas di dek. Tidak mendengar suara sirine dan kepanikan penumpang dalam kapal.

Syukurnya, penumpang pria yang belum diketahui identitasnya itu bisa turun ke daratan dengan selamat.

Petugas Pemadam Kebakaran bahkan sempat kaget. Melihat masih ada penumpang yang berada di kapal saat operasi pemadaman sudah berjalan sekitar 30 menit.

Baca Juga: Begini Kondisi Penumpang yang Lompat Dari Atas KM Umsini Saat Terbakar

"Iya, ada cerita di balik kejadian itu. Waktu petugas sudah pemadaman kurang lebih 30 menit, ada penumpang yang baru turun lewat tangga kecil di buritan belakang. Waktu ditanya darimana, dia bilang ketiduran karena tidak ada yang bangunkan," ujar Kepala Bidang Operasional Pemadam Kebakaran Kota Makassar, Cakrawala, Senin, 10 Juni 2024.

Operasi kebakaran itu dipimpin oleh Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DamkarMat) Kota Makassar, Hasanuddin. Butuh waktu kurang lebih 2 jam untuk memastikan api benar-benar padam.

Hasanuddin saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya mendapat informasi api pertama kali muncul dari Dek 7, pada Minggu 9 Juni 2024, dini hari.

Saat itu, instalasi listrik tiba-tiba mati. Selanjutnya muncul percikan api yang merambat secara cepat sehingga terjadi kebakaran di area Dek 7.

Pada pukul 05.14 wita, seluruh penumpang dan ABK kapal berhasil dievakuasi.

Hasanuddin mengatakan, pihaknya langsung menerjunkan armada untuk memadamkan api. Ada 40 armada Damkar dan 200 personel yang diturunkan.

"Sekitar pukul 05.16, armada kami sudah ada di ARW 103 pelabuhan untuk memadamkan api," jelasnya.

Hampir dua jam pihak Damkar Makassar bersibaku dengan api. Sebagian personel bertugas mengarahkan penumpang agar tertib lewat pintu darurat.

"Jadi kami berjuang memadamkan api itu hampir dua jam. Mulai pukul 05.16 wita dan api berhasil dijinakkan sekitar pukul 07.10 wita," ungkap Hasanuddin.

Selanjutnya, pada pukul 07.12, tim DamkarMat melakukan pemeriksaan keadaan kapal. Tidak ada korban jiwa dari insiden terbakarnya kapal KM Umsini.

"Kerugian material diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Tapi sementara masih diselidiki," jelasnya.

Kasus ini juga sementara dalam penanganan otoritas pelabuhan bersama dengan Polres Pelabuhan Kota Makassar.

Kabag Operasional Polres Pelabuhan Kompol Lando mengatakan seluruh barang penumpang sudah diturunkan dan diserahkan ke pemiliknya. Beberapa diantaranya mengalami kerusakan.

"Memang ada beberapa barang penumpang yang rusak karena terkena air saat pemadaman. Syukurnya mereka memaklumi karena ini musibah," kata Lando.

Lando mengatakan para penumpang saat ini masih berada di ruang tunggu pelabuhan Soekarno Hatta. Mereka masih menunggu kapal yang akan berangkat pada hari Selasa, esok.

Ia pun mengimbau agar penumpang bisa waspada dan menjaga barang-barangnya dengan baik. Saat ini sudah ada 50 personel dari kepolisian yang disiagakan di lokasi.

"Sebab kemarin kami sempat mendapat laporan ada yang mencopet. Mereka memanfaatkan keramaian di pelabuhan," ucapnya.

Sekadar diketahui, Kapal Umsini adalah salah satu kapal penumpang milik PT Pelni.

Kapal berkapasitas 1.737 penumpang itu diproduksi oleh pabrik kapal asal Papenburg, Jerman, Meyer Werft.

Kapal KM Umsini ini merupakan kapal buatan tahun 1985 dan penamaannya diambil dari nama sebuah gunung yang terletak di Kabupaten Manokwari, Papua Barat.

Kapal ini melayani rute Kijang - Jakarta - Surabaya - Makassar - Bau-Bau - Maumere - Larantuka - Lewoleba - Kupang (PP).  

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More