Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Senin, 06 Mei 2024 | 13:37 WIB
Rahmat, memperlihatkan kondisi adiknya usai ditembak oleh oknum Anggota TNI Angkatan Laut, senin 6 Mei 2024 [SuaraSulsel.id/Lorensia Clara Tambing]

SuaraSulsel.id - Duka mendalam masih menyelimuti keluarga Rais. Korban penembakan oleh oknum Anggota TNI Angkatan Laut berinisial Koptu SB. Peristiwa itu terjadi Minggu, 5 Mei 2024, sekitar pukul 05.00 wita, dini hari.

Rahmat, saudara korban mengaku menyaksikan detik-detik adiknya ditembak oleh Koptu SB. Saat kejadian, mereka sedang menonton warga sekitar mengejar pelaku pencurian.

"Tempat lokasi kejadian ribut-ribut itu jauh dari tempat kami berdiri. Ada saya, adikku di sebelah kiri, dan satu teman lainnya," ujarnya saat ditemui di rumah duka, Senin, 6 Mei 2024.

Kata Rahmat, ia sempat melihat moncong senjata angin di tembok rumah seberang jalan. Pikirannya, akan ada tembakan peringatan untuk warga yang sedang ricuh.

Baca Juga: Kronologi Anggota TNI AL Tembak Warga Makassar Tawuran, 1 Meninggal Dunia

Rahmat menyangkal jika dituduh melempar rumah pelaku dengan batu ataupun membawa parang. Ia mengaku, mereka hanya menonton saat kejadian.

"Muncul ditembok kayak sniper mengarah ke depan, tapi itu posisi senapan jauh dari lokasi tempat orang ribut. Ada tujuh kali bunyi tembakan, tapi hanya bunyi besi. Pas tembakan ke tujuh itu adik saya kena. Langsung kepala bagian tengah seperti di film," ucapnya.

Awalnya, Rahmat mengatakan tak sadar jika Rais yang berdiri tepat di sampingnya terkena peluru. Namun, korban tiba-tiba tumbang dan darah terkucur keras dari kepalanya.

"Pas saya menoleh ke kiri, dia sudah jatuh. Kepalanya sudah keluar darah. Saya langsung angkat dan bawa ke rumah sakit angkatan laut," sebutnya.

Rais diketahui sempat mendapat perawatan intensif di rumah sakit. Sayang nyawanya sudah tak tertolong. Korban sudah dimakamkan pada Minggu sore.

Baca Juga: Satu Kloter Dari Embarkasi Makassar Berangkat 12 Mei 2024 ke Tanah Suci

Pihak keluarga menginginkan agar pelaku dapat dihukum sesuai perbuatannya. Rahmat juga berharap semoga masih ada keadilan untuk adiknya.

Korban Dikenal Pendiam

Bagi warga sekitar, Rais merupakan sosok yang pendiam. Salah satu tetangga korban, Nur, mengatakan mereka tidak menyangka korban akan meninggal dengan cara mengenaskan.

"Anaknya sopan sekali dan pendiam. Kalau di sini iye, iye saja. Dia taat sekali sama bapaknya karena buta kasihan," sebutnya.

Kata Nur, mereka sama sekali tidak mengetahui Rais meninggal. Peristiwa itu baru diketahui saat jenazah korban dibawa ke rumah.

"Nanti kami tahu meninggal pas ada bunyi ambulance depan lorong. Kami tanya siapa meninggal, bapaknya bilang Rais ditembak tadi pagi. Astagfirullah, sumpah kaget," tuturnya.

Brigadir Jenderal TNI (Marinir) Andi Rahmat M, Komandan Lantamal VI (Danlantamal VI) Makassar, mengungkapkan kronologi insiden penembakan yang terjadi di Jalan Butta Butta Caddi, Kecamatan Tallo, Kota Makassar.

Peristiwa terjadi pada Minggu, 5 Mei 2024, sekitar pukul 04.50 Wita dini hari.

Dua remaja menjadi korban dalam peristiwa tersebut, yakni AL dan RS.

Korban RS (18 tahun) meninggal setelah ditembak pelaku di bagian kepalanya. Sementara AL, mengalami luka tembak di dada dan langsung dilarikan ke rumah sakit.

Menurut Andi Rahmat, insiden itu bermula dari tawuran antar warga yang menggunakan batu dan busur. Seperti yang disaksikan oleh seorang saksi bernama FI.

Pertikaian tersebut diduga dipicu oleh kasus pencurian handphone (HP), seperti yang dijelaskan oleh Danlantamal.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More