SuaraSulsel.id - Jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah tersebut hingga April 2024 telah mencapai 1.620 kasus yang tersebar di 24 kabupaten dan kota.
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan menyebut sudah ada kematian akibat kasus DBD.
"Pekan ke-13 April 2024 ada 1.620 kasus DBD terlaporkan dari 24 kabupaten dan kota dengan jumlah kematian sebanyak sembilan orang," ujar Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) Muh Ishaq Iskandar, Jumat (20/4/2024).
Adapun kematian 9 orang tersebut terjadi di enam kabupaten, yakni di Kabupaten Enrekang, Maros, Soppeng, Bantaeng, Bulukumba, Toraja Utara dan Pangkep.
Jumlah kasus tersebut tercantum dalam Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR) secara kumulatif sampai pekan ke-13 sebanyak 372 suspek.
"Kasus DBD di Sulsel tersebut patut diwaspadai mengingat musim hujan sejauh ini masih berlangsung pada sejumlah daerah dengan tidak merata sehingga membuat bibit nyamuk aedes aegypti, penyebar DBD mudah berkembang," katanya.
Dibandingkan dengan tahun 2023 jumlah kasus DBD secara kumulatif telah mencapai 2.859 kasus dengan 10 kasus kematian. Hal ini diprediksi mengalami peningkatan sebab jumlah kasus di pertengahan 2024 sudah di atas seribuan kasus.
"Memang sejak Januari sampai April terjadi peningkatan, itu karena terjadi perubahan musim. Adanya intensitas curah hujan meningkat sejak awal Januari hingga April tahun ini," ungkap dia.
Sedangkan pasien DBD umumnya anak-anak hingga orang dewasa karena semua orang memiliki risiko tertular DBD. Sejak Januari-April 2024, usia 0-14 tahun mendominasi dengan persentase 49,94 persen.
Baca Juga: 4.556 Personel Gabungan Dikerahkan Dalam Operasi Ketupat di Sulawesi Selatan
Selanjutnya, usia 15-44 tahun dengan presentasi 42,90 persen dan usia di atas 44 tahun dengan persentase sekitar 7,16 persen. Penyebaran virus yang dibawa nyamuk ini sangat rentan terjadi di pagi serta sore hari.
"Biasanya orang kalau tidur pagi dan sore mudah terjangkit, apalagi kalau di rumahnya itu banyak digantung baju, air di bawah kulkas, ada ban bekas, hingga di dispenser. Itu bisa menjadi sarang nyamuk," katanya.
Untuk menekan penambahan kasus, Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulsel telah mengeluarkan surat edaran dengan meningkatkan kewaspadaan di seluruh kabupaten dan kota. (ANTARA)
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 10 Rekomendasi Skincare Wardah untuk Atasi Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
-
Danantara 'Wajibkan' Menkeu Purbaya Ikut Rapat Masalah Utang Whoosh
-
Viral Biaya Tambahan QRIS Rp500: BI Melarang, Pelaku Bisa Di-Blacklist
-
Harga Minyak Dunia Merosot Imbas Stok AS Melonjak
Terkini
-
Program Diskon Pajak Kendaraan Diperpanjang, Jangan Lewatkan Tanggalnya!
-
Siapa Tersangka Baru Penculikan Bilqis? Ini Penjelasan Kapolda Sulsel
-
Ratusan Aparat Sisir Dua Kampung Pelaku Bentrokan di Makassar
-
Menteri Agama Gerakkan Empat Kampus Islam Merumuskan Jalan Damai bagi Gaza
-
Petani Lada Luwu Utara Tolak Pembangunan Markas TNI di Blok Tanamalia PT Vale