Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Minggu, 31 Maret 2024 | 13:39 WIB
Universitas Fajar [SuaraSulsel.id/unifa.ac.id]

SuaraSulsel.id - Universitas Fajar (Unifa) buka suara terkait penyelenggaraan magang mahasiswa ke Jerman atau dikenal dengan istilah ferienjob.

Rektor mengaku salah satu mahasiswa Unifa termasuk yang mengikuti program tersebut.

Rektor Unifa, Muliyadi Hamid, mengatakan salah satu mahasiswanya memang sempat berangkat ke Jerman dan saat ini mahasiswa tersebut sudah kembali.

“Sudah kembali dan tidak ada masalah saat berada di Jerman, setelah kembali mahasiswa sempat kami tanya aktivitas di sana, dan mahasiswa mengaku senang karena magang di amazon,” jelasnya.

Baca Juga: Mahasiswa Universitas Fajar Bantah Program Ferienjob Jerman Adalah Perdagangan Orang

Dia pun memastikan tidak ada lagi mahasiswa Unifa yang mengikuti program tersebut. Unifa juga membantah soal sejumlah pemberitaan mengaitkannya dalam kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) melalui program kerja paruh waktu mahasiswa di Jerman.

"Judul berita itu tidak seperti yang terjadi sesungguhnya, Bukan PT yang terlibat TPPO, tapi ada PT yang jadi korban TPPO. Alhmdulillah Unifa tidak termasuk yang korban tersebut," ungkap Rektor Unifa di website Unifa.ac.id

Bantah Perdagangan Orang

Indah, mahasiswi Universitas Fajar, membantah jika program kerja paruh waktu (part-time) ferienjob di Jerman terindikasi tindak pidana perdagangan orang atau TPPO.

"Kami itu murni magang, tidak ada kasus TPPO yang terjadi selama saya berada di Jerman. Saya rasa tidak ada ya, karena kami di sana sebelum berangkat sudah harus memiliki tiket pulang-pergi," ucapnya saat dikonfirmasi SuaraSulsel.id, Minggu 31 Maret 2024.

Baca Juga: Pengakuan Mahasiswa Asal Makassar Ikut Ferienjob di Jerman: Gaji Rp1,7 Juta Per Hari

Indah mengaku heran sebab peserta Ferienjob dari seluruh Indonesia sudah kembali sejak bulan Desember 2023. Sedangkan berita mengenai dugaan TPPO baru menjadi viral bulan Maret ini.

Ia menegaskan jika program Ferienjob yang diikuti oleh mahasiswi jurusan ilmu komunikasi itu telah berjalan sesuai prosedur yang berlaku dan tidak terlibat dalam praktik TPPO. Murni magang saja.

Sebelumnya, Kementerian Pendidikan merilis sejumlah kampus terlibat TPPO berkedok Ferienjob di Jerman. Beberapa diantaranya berada di kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Seperti, Universitas Fajar, UIN Alauddin Makassar, Universitas Indonesia Timur, Universitas Cokroaminoto, Universitas Hasanuddin (Unhas), dan Universitas Terbuka (UT).

Selain itu ada UKI Paulus, Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Universitas Negeri Makassar (UNM) dan Universitas Atma Jaya.

Kepala DIKTI Wilayah IX Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat, Andi Lukman mengatakan saat ini Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) tengah mengkaji pemberian sanksi untuk kasus tersebut.

Namun, dari hasil penelusuran Dikti Wilayah IX mereka belum mendapatkan adanya dugaan perdagangan mahasiswa. Apalagi kampus yang disebutkan di Makassar.

"Mahasiswa yang dikirim kesana juga tidak merasa demikian," kata Andi saat dikonfirmasi.

Kasus kerja paruh waktu mahasiswa asal Indonesia di Jerman atau Ferienjob tengah menjadi sorotan. Bagaimana tidak, ribuan mahasiswa diduga menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dengan modus program magang tersebut.

Kasus ini bermula dari laporan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Jerman yang mendapat aduan dari empat orang mahasiswa. Setelah mengikuti program Ferienjob di Jerman. Mereka mengaku dieksploitasi dan dipekerjakan secara ilegal.

Load More