SuaraSulsel.id - Untuk meningkatkan pemahaman politik bagi masyarakat, YASMIB Sulawesi bekerjasama dengan Yayasan SATUNAMA yang didukung oleh Brot Fur Die Welt (BFDW) melaksanakan pelatihan bagi komunitas rentan, harapannya adalah terwujudnya pemilu yang berkualitas.
Kegiatan dilaksanakan selama 6 hari yang dimulai sejak 26-27 Januari dan 1-4 Februari 2024 di Hotal Remcy Makassar.
Yayasan SATUNAMA melihat penting untuk memperkuat akar rumput sehingga perubahan sosial dan politik menjadi lebih baik dan berpihak pada rakyat. Strateginya adalah meningkatkan kapasitas kelompok rentan untuk meningkatkan posisi tawar mereka terhadap partai politik dan politisi.
“Program memperkuat komunitas rentan ini diharapkan mampu mengendalikan negosiasi perubahan dan mengawasi jalannya kekuasaan sesuai dengan kepentingannya,” Patrik Dyan selaku koordinator program Yayasan SATUNAMA-BFDW.
Baca Juga: Perputaran Uang Meningkat Tajam Selama Masa Kampanye di Sulawesi Selatan, Capai Rp846 Miliar
Dalam proses pelatihan ini, peserta disuguhi materi politik kewargaan, pemilu dan partai politik, dan politik uang, selain itu juga peserta diharapkan mampu menilai calon anggota legislatif kabupaten/kota.
Selama proses pelatihan, peserta diajak mengidentifikasi, memaparkan dan mendiskusikan permasalahan yang terjadi di lingkungan mereka.
Dari hasil diskusi, peserta menyampaikan beberapa masalah yang mereka alami seperti hak mereka sebagai warga negara yang tidak terpenuhi pada sektor pendidikan, kesehatan maupun sosial.
Selain itu, pelatihan ini mengundang beberapa calon anggota legislatif (Caleg) untuk menjadi pembicara yang merupakan alumni Training of trainer (ToT) Kaukus Politisi Muda yang sebelumnya telah diselenggarakan oleh SATUNAMA.
Caleg yang hadir berdialog dengan peserta pelatihan komunitas, tujuannya adalah agar peserta pelatihan komunitas dapat menyampaikan aspirasi mereka dan permasalahan yang dihadapi di masyarakat.
Baca Juga: Pernyataan Sikap Forum Rektor Indonesia: Kampus Bukan Tempat Memecah Belah
Ini merupakan ruang yang diberikan kepada komunitas rentan agar dapat berdiskusi secara langsung dengan calon wakil rakyat yang ke depannya akan mewakili mereka di Parlemen jika terpilih.
Berita Terkait
-
Analisa Pakar Soal Gugatan UU Pemilu, Caleg Harus 'Akamsi'
-
Bocah SMA Ngeluh Pemerintah Jadi Sumber Masalah, Anies: Kalau Ada Pemilu Lagi, Pilih yang Benar
-
Sritex Resmi Tutup, Publik Ungkit Dukungan Jor-joran untuk Gibran di Pemilu 2024: Pada Nyesel Gak Ya?
-
Dituding Terima Dukungan dari Riza Chalid Saat Pemilu 2024, Anies Baswedan Beri Reaksi Kocak: Kena Terus Pak!
-
Solusi Sistem Pemilu di Indonesia? Pakar Usul Sistem Campuran untuk Akhiri Perdebatan
Terpopuler
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara Reza Gladys Sempat Disebut Cocok Gabung Gen Halilintar
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
Pilihan
-
Biasa Blak-blakan, Ahok Takut Bicara soal BBM Oplosan Pertamina: Ada yang Saya Enggak Bisa Ngomong
-
Catat Lur! Kedubes Kerajaan Arab Saudi dan Pemkot Solo Akan Gelar Buka Bersama Sepanjang 2,7 Kilometer
-
BYD M6 dan Denza D9 Jadi Mobil Listrik Terlaris di Indonesia pada Februari
-
Tiga Seksi Tol Akses IKN Ditargetkan Rampung 2027, Ini Rinciannya
-
7 Rekomendasi HP 5G Murah Mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Maret 2025
Terkini
-
Uang Damai Rp10 Juta Kasus Pencabulan Anak: Keluarga Korban Tolak, Kanit PPA Polrestabes Makassar Terancam Sanksi
-
28 Tahun Mengabdi, Kini Gigit Jari: Kisah Pilu PPPK Makassar yang Pengangkatannya Ditunda Setahun
-
Kasat Narkoba Polres Bone Dicopot! Diduga Minta "Uang Damai" Rp80 Juta, Chat Viral Jadi Bukti
-
Agus Harimurti Yudhoyono Evaluasi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah di Kota Makassar
-
Geram! Kanit PPA Polrestabes Makassar Diduga Minta Korban Kekerasan Seksual Damai Dengan Uang Rp10 Juta