SuaraSulsel.id - Abdul Wahab, 41 tahun, merencanakan dengan cermat perampokan yang akan segera dilakukan. Ia memastikan semua aspek terkendali, dari pengosongan kantor SPBU hingga menjauhkan petugas kebersihan dan karyawan.
Manajer SPBU Kasuarrang, Kecamatan Lau, Kabupaten Maros itu menjadi otak perampokan yang terjadi pada 7 Desember 2023, sekitar pukul 11.39 Wita.
Saat hari kejadian, kantor SPBU terlihat sepi. Abdul Wahab memberikan instruksi kepada eksekutor bernama Yusuf, seorang pria berusia 39 tahun, untuk memasuki kantor dan merampok uang di bagian keuangan.
Yusuf, dengan berani, melaksanakan perintah menodongkan badik kepada Mardawiyah, seorang karyawan SPBU yang tengah menghitung uang hasil penjualan BBM.
Baca Juga: Perampokan di SPBU Maros Terungkap Lewat CCTV: Manajer SPBU Jadi Otak, Eksekutor Ditembak
Adegan perampokan tersebut diceritakan saksi dan korban Mardawiyah. Yusuf mengambil uang dari kantong plastik yang dipegang Mardawiyah. Jumlahnya Rp110 juta.
Setelah berhasil merampok, Yusuf melarikan diri dari lokasi kejadian, meninggalkan Mardawiyah yang dikunci dalam ruangan. Beruntung saat masuk dan keluar SPBU wajah Yusuf terekam CCTV.
Manajemen SPBU pun melaporkan peristiwa tersebut ke polisi, yang dengan cepat merespon dan membentuk tim untuk menyelidiki kasus ini.
Dalam waktu kurang dari 24 jam, Kepala Unit Resmob Polda Sulsel, Komisaris Polisi Benny Pornika, mengumumkan berhasilnya penangkapan kedua pelaku, Yusuf dan Abdul Wahab.
Ketika diinterogasi, Abdul Wahab mengakui peran utamanya dalam perencanaan perampokan tersebut.
Baca Juga: Diduga Korban Perampokan, Leher Wanita Setengah Baya di Bone Nyaris Putus
Ia mengungkapkan bahwa motifnya adalah ekonomi, ingin menguasai uang yang ada di bagian keuangan SPBU. Dia mengaku bahwa perampokan tersebut sudah direncanakan sejak lama.
"Saya menyuruhnya (Yusuf) mengambil uang, tapi tidak semuanya, yang kecil-kecil saja, tapi yang dia bawa banyak. Iya, betul (sudah direncanakan)," ucap Abdul Wahab.
Kedua pelaku, Yusuf dan Abdul Wahab, kini dihadapkan pada Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan.
Mereka menghadapi ancaman hukuman pidana minimal sembilan tahun dan paling lama 12 tahun. Proses hukum terus berlanjut di Polsek Lau, mengungkapkan sisi gelap dari perencanaan kejahatan yang terorganisir dengan cermat.
"Jadi, pelaku ini (Yusuf) diperintahkan manajer ini. Ia bekerja sama mengambil uang di bagian keuangan, kedua pelaku berteman. Motifnya ekonomi, hanya mau menguasai uang tersebut," kata Kepala Unit Resmob Polda Sulsel Komisaris Polisi Benny Pornika di Makassar, Sabtu 9 Desember 2023.
Berita Terkait
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- 6 Mobil Bekas 7 Seater Termurah: Nyaman untuk Keluarga, Harga di Bawah Rp 70 Juta
Pilihan
-
Olahraga Padel Kena Pajak 10 Persen, Kantor Sri Mulyani Buka Suara
-
Sering Kesetrum Jadi Kemungkinan Alasan Ade Armando Dapat Jatah Komisaris PLN Nusantara Power
-
Sosok Chasandra Thenu, Selebgram Ambon Akui Dirinya Pemeran Video Viral 1,6 Menit
-
Harga Emas Antam Kembali Longsor, Kini Dibanderol Rp 1.907.000/Gram
-
Azizah Salsha, Istri Pratama Arhan Dihujat Habis-habisan Promosi Piala Presiden 2025
Terkini
-
BRI: Sektor UMKM Mencakup lebih dari 97% dari 65 Juta Pelaku Usaha, Berkontribusi 61% pada PDB
-
UMKM Kuliner Naik Kelas, Binaan BRI Sukses Ekspor Berkat Strategi Pasar Tepat
-
Fadli Zon Ungkap Fakta Mengejutkan Keris Sulawesi Selatan
-
5 Rumah Adat Sulawesi Selatan: Dari Tongkonan Mendunia Hingga Langkanae Penuh Filosofi
-
Gubernur Sulsel Surati Prabowo, Minta Evaluasi Tambang Emas Raksasa di Luwu