Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Senin, 16 Oktober 2023 | 12:48 WIB
Ilustrasi kekeringan, dampak El Nino di Indonesia. (Pexels)

SuaraSulsel.id - Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar Amhar Sulfiana memperkirakan sebagian wilayah di Sulawesi Selatan akan dilanda hujan pada Rabu, 18 Oktober 2023.

Daerah itu yakni Pinrang, Enrekang, Luwu, Wajo, Luwu Utara, Luwu Timur, Tana Toraja dan Toraja Utara.

Sementara untuk wilayah Sulsel bagian Selatan seperti kota Makassar, Maros, Takalar, Jeneponto, Bulukumba, Bantaeng diperkirakan tidak akan turun hujan sampai bulan November.

"Makassar dan sekitarnya itu belum ada hujan di tanggal 18 Oktober," kata Amhar saat dikonfirmasi, Senin, 16 Oktober 2023.

Baca Juga: Menyusuri Keberagaman Tarian di Sulawesi Selatan, Dari Gandrang Bulo Hingga Pajoge Makkunrai

Ia mengaku pihaknya sempat mengamati ada awan kecil yang berpotensi menimbulkan hujan di Kota Makassar. Namun, setelah diamati ulang, potensinya tidak memungkinkan.

"Sebelumnya memang ada potensi hujan di Makassar walau sangat kecil, tapi setelah kami update hari ini itu tidak ada kemungkinannya," lanjutnya.

Ia mengatakan El Nino akan terus bertahan sampai bulan Januari 2024, namun intensitasnya akan menurun. Sehingga, dari hasil pengamatan musim hujan di kota Makassar dan wilayah sekitarnya, diperkirakan baru akan turun pada bulan Desember.

Kata Amhar, posisi El Nino kini berada di intensitas moderate atau sedang. Hal tersebut mengakibatkan meningkatnya suhu panas hingga 38 derajat.

Tapi pada bulan Desember hingga Januari 2024 nanti, intensitas ini akan menurun ke moderate lemah.

"Itu jika total curah hujannya sudah 50 mm dalam 10 hari dan diikuti dua dasarian lainnya. Sementara kalau misalnya hujannya total 10 hari belum 50mm, itu belum masuk musim hujan," jelasnya.

Baca Juga: Ribuan Warga Shalat Istisqa' Berdoa Agar Hujan Segera Turun di Nusa Tenggara Barat

Sementara, Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan Bahtiar Baharuddin mengatakan Pemprov tidak bisa untuk menyiapkan strategi hujan buatan menghadapi El Nino. Kondisi awan yang tipis tidak memungkinkan untuk teknologi modifikasi cuaca.

Kendati demikian, ia memastikan petani di sebagian wilayah di Sulawesi Selatan siap memasuki musim tanam di tengah El Nino. Pihaknya sudah menyiapkan sejumlah langkah, termasuk membuka pintu air bendungan.

"Karena debit air di sejumlah bendungan tidak terlalu banyak, kita minta dibuka (pintu airnya). Di Jeneponto bisa mengaliri 1.000 hektar sawah, di Baliase juga dialihkan 2.000 hektar dan di Wajo ada danau tempe itu sudah dibuatkan saluran air ke sawah sehingga petani kita bisa menanam di musim kemarau," tuturnya.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More