SuaraSulsel.id - Anak perempuan berusia 7 tahun, korban kekerasan seksual di Kabupaten Jeneponto mendapat perawatan di Rumah Sakit Labuang Baji Makassar.
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A-Dalduk KB) Provinsi Sulsel, Andi Mirna.
Pemindahan perawatan korban, kata Mirna, dengan sepengetahuan Gubernur Sulsel. Sejak awal terus memantau kondisi korban dan keluarganya.
“Saya tadi dampingi pemindahannya, sekitar pukul 1satu siang dari Rumah Sakit Unhas ke Rumah Sakit Labuang Baji. Ini dengan sepengetahun Gubernur yang sejak awal terus memantau kondisi korban,” ujar Andi Mirna melalui sambungan telepon, Senin, 1 Agustus 2022.
Baca Juga: Staf Jurusan di Universitas Halu Oleo Kendari Mengaku Pernah Dilecehkan Profesor B
Mirna mengatakan, saat ini korban telah dapat diajak berkomunikasi oleh pihak PD3A Sulsel.
“Saat ini sudah bisa diajak berkomunikasi, dari sebelumnya tidak bisa,”.
Mirna menjelaskan, pemindahan ini dilaksanakan untuk memudahkan pendampingan dan pengawasan. Karena Rumah Sakit Labuang Baji merupakan salah satu rumah sakit yang berada dalam naungan Pemprov Sulsel.
“Selain itu, karena perawatan korban tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Korban berasal dari keluarga kurang mampu, sehingga Rumah Sakit Labuang Baji lebih tepat untuk melakukan perawatan terhadap pasien. Peralatan dan dokter di Rumah Sakit Labuang Baji juga mampu melakukan perawatan yang dibutuhkan pasien,” jelas Andi Mirna.
Ia menyampaikan, saat ini pihak dari UPT Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) DP3A-Dalduk KB Sulsel terus melaksanakan pendampingan intensif. Baik kepada korban maupun kepada orang tua korban.
“Kami terus lakukan pendampingan untuk memantau kondisi korban, berkonsultasi dengan dokter yang lakukan penanganan, juga dengan ibu korban melalui UPT PPA,” sebut Mirna.
Sebelumnya, Kepala UPT PPA Dinas Sulsel, Meisy Papayungan menyebutkan, korban SM dirujuk dari Kabupaten Jeneponto pada Senin (1/7) pukul 4 subuh. Kemudian korban memperoleh perawatan medis di Rumah Sakit Unhas sejak pukul 6 Pagi hingga pukul 1 siang dengan didampingi Kepala Seksi Tindak Lanjut UPT PPA Sulsel.
Meisy menuturkan, saat ini pihak UPT PPA Sulsel berfokus pada tindakan medis yang akan diberikan kepada korban, serta pendampingan kepada pihak kelurga dalam berkonsultasi dengan tenaga medis dan membantu menyediakan kebutuhan spesifik bagi korban dan keluarganya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- Asisten Pelatih Liverpool: Kakek Saya Dulu KNIL, Saya Orang Maluku tapi...
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Pengganti Elkan Baggott Akhirnya Dipanggil Timnas Indonesia, Jona Giesselink Namanya
- Berapa Harga Sepatu Hoka Asli 2025? Cek Daftar Lengkap Model & Kisaran Harganya
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP Infinix Murah dengan NFC Terbaru Juli 2025
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 6 GB Terbaru Juli 2025, Multitasking Masih Lancar!
-
Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
-
Kata-kata Jordi Amat Usai Gabung ke Persija Jakarta
-
7 Rekomendasi Merek AC Terbaik yang Awet, Berteknologi Tinggi dan Hemat Listrik!
Terkini
-
Dari Desa untuk Desa, AgenBRILink Ini Bantu Petani Lewat 3 Cabang
-
Kejati Sulsel Selidiki Dugaan Korupsi Program Revitalisasi Kampus UNM Rp87 Miliar
-
Lukisan Purba di Goa Leang-leang Maros Masuk Buku Sejarah Indonesia
-
Polisi Tahan 2 Dosen Perguruan Tinggi Negeri di Makassar, Dugaan Pelecehan Seksual
-
BRI: Sektor UMKM Mencakup lebih dari 97% dari 65 Juta Pelaku Usaha, Berkontribusi 61% pada PDB