Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Selasa, 24 Mei 2022 | 08:38 WIB
Petugas perwakilan Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Makassar memeriksa kondisi kesehatan hewan ternak kambing di atas truk asal Nusa Tenggara Timur (NTT) guna memastikan sehat dikonsumsi menjadi daging kurban pada Hari Raya Idul Adha 1443 Hijiriah, di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Senin (23/5/2022) [SuaraSulsel.id/ANTARA]

SuaraSulsel.id - Ratusan hewan ternak jenis kambing asal Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dikirim ke Provinsi Sulawesi Selatan untuk pasokan ketersediaan kebutuhan daging korban jelang Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah.

"Sebanyak 650 ekor kambing asal Kabupaten Nageko, NTT telah tiba melalui pelabuhan laut Leppe’, Kabupaten Bulukumba. Sebagai pasokan kebutuhan daging hewan kurban nanti," ujar Kepala Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Makassar, Lutfie Halide saat dikonfirmasi, Senin 23 Mei 2022.

Sebelum ratusan hewan ternak itu masuk ke Sulsel, diwajibkan melalui pemeriksaan fisik secara ketat yang dilaksanakan petugas karantina. Hasilnya, tidak ditemukan gejala virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Begitupun dengan kelengkapan dokumen pengiriman hewan dari NTT juga diperiksa ketat guna memastikan ratusan kambing tersebut aman dan terbebas dari virus hewan.

Baca Juga: Idul Adha Makin Dekat, Pemkab Garut Perketat Kedatangan Sapi dari Luar Daerah

Walaupun saat ini virus PMK ditemukan di hewan sapi dan kambing pada daerah Jawa Timur dan Aceh, hal tersebut tidak membuat pemeriksaan terhadap kambing menjadi longgar. Selain memperketat pemeriksaan, juga dilakukan disinfeksi pada alat angkut yang membawa hewan ternak demi mencegah masuknya PMK.

Begitupun koordinasi dengan instansi terkait baik di Makassar maupun kabupaten lain, kata Lutfie, terus dilakukan. Sebagai upaya mitigasi pencegahan penularan virus seperti di Kabupaten Jeneponto, Bulukumba, hingga Sinjai.

"Koordinasi kita terus jalan dengan instansi terkait serta perwakilan BBKP di Jeneponto, Bulukumba dan Sinjai. Ini merupakan langkah antisipasi Karantina Pertanian Makassar demi langkah pencegahan masuknya virus PMK di Sulsel," tambah mantan Kadis Disdukcapil Pemprov Sulsel ini.

Sebelumnya, BBKP Makassar mengizinkan sebanyak 56 ekor hewan ternak kerbau asal NTT masuk di pelabuhan Kabupaten Jeneponto, Sulsel, setelah dinyatakan sehat dan tidak memiliki gejala PMK.

Hewan ternak kerbau tersebut diangkut menggunakan kapal KLM Mega Karya dari NTT menuju pelabuhan Jeneponto. Untuk dibawa ke beberapa wilayah termasuk di Kabupaten Tana Toraja. (Antara)

Baca Juga: Tingginya Aduan Dugaan Pelanggaran HAM di NTT, Komnas HAM Buka Jejaring Pos Pengaduan

Load More