SuaraSulsel.id - Ratusan hewan ternak jenis kambing asal Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dikirim ke Provinsi Sulawesi Selatan untuk pasokan ketersediaan kebutuhan daging korban jelang Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah.
"Sebanyak 650 ekor kambing asal Kabupaten Nageko, NTT telah tiba melalui pelabuhan laut Leppe’, Kabupaten Bulukumba. Sebagai pasokan kebutuhan daging hewan kurban nanti," ujar Kepala Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Makassar, Lutfie Halide saat dikonfirmasi, Senin 23 Mei 2022.
Sebelum ratusan hewan ternak itu masuk ke Sulsel, diwajibkan melalui pemeriksaan fisik secara ketat yang dilaksanakan petugas karantina. Hasilnya, tidak ditemukan gejala virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Begitupun dengan kelengkapan dokumen pengiriman hewan dari NTT juga diperiksa ketat guna memastikan ratusan kambing tersebut aman dan terbebas dari virus hewan.
Baca Juga: Idul Adha Makin Dekat, Pemkab Garut Perketat Kedatangan Sapi dari Luar Daerah
Walaupun saat ini virus PMK ditemukan di hewan sapi dan kambing pada daerah Jawa Timur dan Aceh, hal tersebut tidak membuat pemeriksaan terhadap kambing menjadi longgar. Selain memperketat pemeriksaan, juga dilakukan disinfeksi pada alat angkut yang membawa hewan ternak demi mencegah masuknya PMK.
Begitupun koordinasi dengan instansi terkait baik di Makassar maupun kabupaten lain, kata Lutfie, terus dilakukan. Sebagai upaya mitigasi pencegahan penularan virus seperti di Kabupaten Jeneponto, Bulukumba, hingga Sinjai.
"Koordinasi kita terus jalan dengan instansi terkait serta perwakilan BBKP di Jeneponto, Bulukumba dan Sinjai. Ini merupakan langkah antisipasi Karantina Pertanian Makassar demi langkah pencegahan masuknya virus PMK di Sulsel," tambah mantan Kadis Disdukcapil Pemprov Sulsel ini.
Sebelumnya, BBKP Makassar mengizinkan sebanyak 56 ekor hewan ternak kerbau asal NTT masuk di pelabuhan Kabupaten Jeneponto, Sulsel, setelah dinyatakan sehat dan tidak memiliki gejala PMK.
Hewan ternak kerbau tersebut diangkut menggunakan kapal KLM Mega Karya dari NTT menuju pelabuhan Jeneponto. Untuk dibawa ke beberapa wilayah termasuk di Kabupaten Tana Toraja. (Antara)
Baca Juga: Tingginya Aduan Dugaan Pelanggaran HAM di NTT, Komnas HAM Buka Jejaring Pos Pengaduan
Berita Terkait
-
Gunung Lewotobi Erupsi Lagi, Warga Dilarang Beraktivitas di Zona Radius 7 Kilometer
-
Warung Tengkleng Comel: Menikmati Kuliner Khas Solo di Tengah Kota Jambi
-
Ahmad Muzani Kerap Beli Sapi Lalu Dilelang hingga Tembus Ratusan Juta, Ternyata Ini Tujuannya
-
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki: Kenapa Abu Vulkanis Bisa Bahayakan Penerbangan?
-
Kondisi Sepak Bola NTT, Dapil Anita Jacoba Gah yang Kritik Naturalisasi Timnas Indonesia
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Uji Tabrak Gagal Raih Bintang, Standar Keamanan Citroen C3 Aircross Mengkhawatirkan
-
Erick Thohir Sebut Aturan Kredit Pembiayaan Rumah Ribet, Target Prabowo Dibawa-bawa
-
Hore! Harga Tiket Pesawat Domestik Turun 10% Sepanjang Libur Nataru
-
Broto Wijayanto, Inspirator di Balik Inklusivitas Komunitas Bawayang
-
Bye-Bye Jari Bertinta! 5 Tips Cepat Bersihkan Jari Setelah Nyoblos
Terkini
-
Unggul Versi Quick Count, Sudirman: Jangan Bereuforia!
-
Pilkada Sulsel 2024: Disabilitas dan Warga Binaan Antusias Menyalurkan Hak Pilih
-
Pelayanan CS BRI Dipuji Netizen Usai Viral di Media Sosial
-
Unhas Pecat Mahasiswa FIB yang Bela Korban Pelecehan Seksual oleh Oknum Dosen
-
Perintah Prabowo! Dua Proyek Bendungan di Sulsel Tidak Dilanjutkan