SuaraSulsel.id - YASMIB Sulawesi Bersama LEKRAC melaksanakan kegiatan Diseminasi Hasil Akuntabilitas Sosial Monitoring Kolaboratif di Ruang Pertemuan Bappelitbangda Kabupaten Pangkep. Kamis, 21 April 2022.
Melalui Diseminasi, Lead Partner (LP) Lembaga Demokrasi Celebes (LDC) memaparkan hasil monitoring di hadapan perangkat daerah. Terkait hasil yang sudah terintegrasi ke dalam Pokja Collaboratif Govermance. Dengan tujuan terbangunnya diskusi terarah dan tambahan masukan dari Pokja Collaboratif Govermance terkait hasil yang sudah dirumuskan.
YASMIB Sulawesi berperan sebagai fasilitator membantu LEKRAC dalam kegiatan dan turut hadir Simpul Belajar MABACA sebagai Co-Fasilitator untuk mendukung kegiatan yang dilaksanakan.
Direktur LDC Firdaus mengatakan, setelah melakukan monitoring mereka mempertemukan penyedia dan penerima layanan dan adanya rekomendasi kolaborasi bersama antara pemerintah daerah diantaranya Dinas Kesehatan, Pemerintah Desa, dan Kelurahan.
Baca Juga: Pemprov Sulsel Kucurkan Rp30 Miliar untuk Rekonstruksi Ruas Minasatene Kabupaten Pangkep
"Jadi, tujuan kegiatan hari ini, Kita ingin melihat seperti apa integrasi pemerintah daerah dalam membantu memberikan rekomendasi dan masukan dari hasil monitoring yang sudah dijelaskan,” tambahnya.
Dari rencana hasil monitoring berupa lembaran kebijakan menjadi ruang pembuka dalam melanjutkan diskusi terfokus mengenai rumusan rekomendasi yang tersampaikan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkep, Harlina menanggapi hasil monitoring yang telah dilakukan CSO Pangkep. Menurutnya, jika kegiatan ini ini bisa dilakukan di semua desa agar kualitas kerja di lapangan dapat diketahui.
"Kami berharap kegiatan monitoring kolaboratif ini bukan hanya menjadi acuan di bidang kesehatan. Tetapi perlu juga dikaitkan Persoalan PAUD, dan PPKB (Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana),” ungkapnya.
Selain itu DP2KB P3A Kabupaten Pangkep Amisa, mengusulkan dalam pembentukan Pokja bisa melibatkan perangkat daerah menjadi penyuluh.
"Pembentukan Pokja Kolaboratif ini bisa menjadi acuan untuk membangun kolaborasi dengan pihak-pihak pemerintah yang terlibat dalam penanganan isu-isu kesehatan yang masih menjadi polemik ditengah masyarakat," tambahnya.
Berita Terkait
-
Geopark Maros-Pangkep Diusulkan Jadi Kawasan Ekonomi Khusus, Siap Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia
-
Miliki Beragam Destinasi Wisata, Pemkab Pangkep Siap Maksimalkan Pendapatan Asli Daerah
-
Kampiun BRI Liga 1, PSM Makassar Diusulkan Berkandang di Kabupaten Pangkep Musim Depan
-
Berwisata ke Taman Batu Karst Balocci di Geopark Maros-Pangkep
-
Antusias Warga Mencoba Kereta Api Pertama di Sulawesi Selatan
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Sebut Masjid Al Jabbar Dibangun dari Dana Pinjaman, Kini Jadi Perdebatan Publik
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Yamaha NMAX Kalah Ganteng, Mesin Lebih Beringas: Intip Pesona Skuter Premium dari Aprilia
- JakOne Mobile Bank DKI Bermasalah, PSI: Gangguan Ini Menimbulkan Tanda Tanya
Pilihan
-
Hasil Liga Thailand: Bangkok United Menang Berkat Aksi Pratama Arhan
-
Prediksi Madura United vs Persija Jakarta: Jaminan Duel Panas Usai Lebaran!
-
Persib Bandung Menuju Back to Back Juara BRI Liga 1, Ini Jadwal Lengkap di Bulan April
-
Bocoran dari FC Dallas, Maarten Paes Bisa Tampil Lawan China
-
Almere City Surati Pemain untuk Perpanjang Kontrak, Thom Haye Tak Masuk!
Terkini
-
Rahasia Desa Wunut Klaten Berdaya dengan BRI dan Sejahterakan Warganya
-
Mudik Nyaman Tanpa Khawatir! Ini Upaya Polres Majene Jaga Rumah Warga Selama Libur Lebaran
-
Drama PSU Palopo: Bawaslu Desak KPU Diskualifikasi Calon Wakil Wali Kota?
-
Berpartisipasi dalam BRI UMKM EXPO(RT) 2025, Minyak Telon Lokal Kini Go Global
-
Primadona Ekspor Sulsel Terancam! Tarif Trump Hantui Mete & Kepiting